Ekonomi Bisnis

Edukasi dan Kolaborasi, Kunci Sukses Pertumbuhan Pasar Modal NTB

Mataram (NTBSatu) – Dalam rangka mendorong pertumbuhan pasar modal, Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB bersama stakeholder aktif melakukan edukasi kepada masyarakat.

Kepala BEI Perwakilan NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, menyampaikan, hingga November 2024, sebanyak 726 kegiatan sekolah pasar modal (SPM) telah dilaksanakan dengan total peserta mencapai 74.606 orang.

“Kami memberikan literasi terkait dunia pasar modal dan investasi berkolaborasi dengan stakeholder, seperti perusahaan sekuritas. Kemudian asset management, galeri investasi, komunitas pasar modal, dan Duta Pasar Modal yang berjumlah 546 orang ,” ucapnya kepada NTBSatu, Kamis, 12 Desember 2024.

Sandiana mengatakan, sepanjang tahun 2024, Indonesia menghadapi berbagai tantangan ekonomi, seperti perlambatan ekonomi global, ketidakpastian geopolitik, hingga kenaikan harga energi.

Namun, di tengah kondisi tersebut, pasar modal Indonesia, khususnya di NTB tetap menunjukkan pertumbuhan positif.

Berdasarkan data BEI, jumlah investor pasar modal di provinsi dengan dua pulau ini meningkat sebesar 20 persen. Atau bertambah sebanyak 24.241 SID sepanjang periode Januari hingga September 2024.

“Jadi, total investor pasar modal di NTB mencapai 148.293 SID,” imbuhnya.

Sementara untuk investor saham, terjadi peningkatan sebesar 17 persen, dengan penambahan sebanyak 8.020 investor baru, sehingga total ada 54.747 investor saham di Provinsi NTB.

“Pertumbuhan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Meskipun saat ini kita tengah menghadapi tantangan ekonomi global yang cukup signifikan,” imbuh Sandiana.

Penguatan Galeri Investasi (GI) di NTB

Untuk memperluas akses edukasi, BEI NTB bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan SMA melalui pendirian Galeri Investasi (GI). Kemudian melalui Galeri Investasi Edukasi (GIE).

Beberapa perguruan tinggi yang telah memiliki GI BEI yakni, Universitas Mataram, STIE AMM Mataram, Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Islam Al-Azhar, Universitas Samawa.

Kemudian, STIE Bima, Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Bumi Gora, Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, UIN Mataram, IAIH Hamzanwadi, Universitas Hamzanwadi, dan Universitas Nahdlatul Ulama NTB.

Selain perguruan tinggi, pendirian Galeri Investasi Edukasi (GIE) juga dilakukan di berbagai sekolah menengah atas di NTB, antara lain SMAN 2 Mataram, SMAN 3 Selong, SMAN 1 Selong, SMAN 1 Gerung, SMK Negeri 1 Mataram, SMAN 1 Utan, SMAN 1 Moyo Utara, SMAN 2 Jonggat, SMAN 1 Praya Barat, MAN Insan Cendekia Lotim, SMAN 1 Mataram, SMAN 1 Praya, SMAN 1 Lape, SMAN 2 Praya, SMAN 1 Praya Tengah, SMAN 1 Terara, SMAN 1 Sakra Timur, dan SMA Tunas Daud Mataram.

Inovasi dan Kolaborasi dengan Komunitas

Adapun untuk meningkatkan akses pasar modal di daerah, BEI NTB juga bekerja sama dengan Asosiasi Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) NTB dalam mendirikan Galeri Investasi Digital (GID) dan galeri di Desa Lantan, Lombok Tengah.

Selain itu, BEI NTB mendukung pendirian Galeri Investasi Syariah di Pondok Pesantren Raudhatul Azhar, Lombok Timur.

Aktivitas komunitas pasar modal juga tak kalah berkontribusi terhadap pertumbuhan di Nusa Tenggara Barat.

Beberapa komunitas aktif di NTB antara lain: Sasambo Investor Community, Investor Saham Pemula, Komunitas Lumbung Saham dan Inkubator Pasar Modal Universitas Mataram.

Sosialisasi Go Public dan Pendanaan untuk UKM

Sandiaga menyebut, pihaknya juga aktif melakukan sosialisasi mengenai pentingnya Go Public kepada perusahaan-perusahaan di NTB. Tujuannya untuk memberikan wawasan tentang manfaat pertumbuhan melalui pasar modal.

Selain itu, BEI NTB secara masif memberikan pembinaan terkait pendanaan melalui pasar modal dan Securities Crowd Funding (SCF) kepada UMKM di NTB.

Rencana Tahun 2025

Tahun 2025 mendatang, BEI NTB menyiapkan amunisi untuk lebih menggeliatkan industri pasar modal. Mereka menggandeng Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) NTB.

“Kami berharap, upaya ini dapat meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di NTB. Kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui investasi yang berkelanjutan,” tutup Sandiana. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button