Mataram (NTBSatu) – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara Nomor Urut 3, TGH Muchsin dan Junaidi Arif (MJA), menggelar kampanye akbar di Lapangan Umum Tanjung, Rabu, 20 November 2024.
Pada kesempatan tersebut, pasangan MJA menandatangani pakta integritas, di hadapan masyarakat Lombok Utara yang hadir.
Pakta integritas tersebut sebagai bentuk ketersediaan dan kesungguhan menjalankan amanat rakyat. Fokus dan bertanggung jawab penuh atas kepentingan rakyat. Serta, berjanji tidak memperkaya diri, keluarga, kelompok, dan golongan tertentu jika nanti terpilih.
Selain itu dalam pakta integritas, MJA juga berjanji, tidak akan menjalankan politik balas dendam, balas jasa, dan memutuskan kontrak sepihak para pekerja daerah di lingkup Pemda KLU.
Selanjutnya, berjanji akan menuntaskan permasalahan tiga gili, RTG dan seluruh persoalan masyarakat Lombok Utara.
Juga bersedia mengundurkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati, jika dalam tempo dua tahun tidak mampu menjalankan program 100 sampai 300 juta per dusun per tahun.
Calon Bupati Lombok Utara Nomor 3, TGH Muchsin mengajak kepada seluruh masyarakat agar tetap bersemangat sampai hari pencoblosan nantinya. Kehadirannya pada kampanye akbar ini sebagai silaturahmi akbar MJA untuk saling memberikan semangat sampai detik ini.
“Tentu semangat ini berasal dari seluruh masyarakat Lombok Utara yang menginginkan perubahan arah baru bersama MJA,” ucap Muchsin.
Masyarakat Tumpah Ruah Hadir
Kampanye akbar pasangan MJA disertai hujan yang kadang lebat dan kadang rindang, tidak menyurutkan masyarakat.
Jadwal kampanye MJA pada pukul 13.00 Wita. Namun massa mulai berdatangan sekitar pukul 14.30 Wita, dengan menggunakan atribut kampanye seperti baju bergambar Paslon dan bendera partai.
Massa yang datang berasal dari dua arah, wilayah barat yaitu Kecamatan Pemenang, wilayah timur yaitu Kecamatan Bayan, Kayangan, dan Gangga. Kemudian, massa berkumpul di lapangan yang sedang becek akibat hujan lebat.
“Saya hujan-hujanan ke sini ingin menyaksikan kampanye akbar MJA,” ucap Warga Kecamatan Kayangan, Aliyah.
Ia menuturkan, dirinya bersemangat karena ingin adanya perubahan untuk Lombok Utara. Di dusunnya dan juga adanya lapangan pekerjaan untuk anaknya.
“Saya ingin ada kemajuan dari bawah, dan anak saya bisa bekerja tidak nganggur seperti sekarang,” kata Aliyah.
Sementara warga di Kecamatan Gangga, Rina bersemangat menghadiri kampanye akbar MJA, melihat semangat Paslon yang membawa jargon perubahan ini.
“Saya datang bersama teman-teman saya hujan-hujanan ingin memberikan semangat kepada MJA,” beber Rina.
Kampanye Akbar MJA dihibur oleh artis lokal, seperti GITA KDI, Ruhul Jihad dan lainnya. Masyarakat pun tumpah ruah mengikuti kampanye akbar tersebut.
Dalam kampanye akbar MJA tidak menghadiri tokoh-tokoh besar tanah air. Tetapi, menghadirkan para tim pemenangan, pimpinan partai politik, para tokoh masyarakat. Meski demikian, semangat mereka luar biasa di tengah hujan lebat.
Kampanye Akbar
Ketua Tim Pemenangan, Simparudin, mengucapkan terima kasih kepada seluruh perwakilan masyarakat Lombok Utara yang menghadiri kampanye akbar.
“Hujan saja luar biasa banyak, apalagi tidak hujan,” ujar Simparudin.
Kehadiran perwakilan masyarakat Lombok Utara di kampanye akbar, tentu menjadi semangat bersama dalam memberikan motivasi kepada MJA untuk bisa memenangkan Pilkada Lombok Utara yang menginginkan perubahan baru.
“Tentu MJA tidak akan menang, bila tidak didukung oleh masyarakat. Karena itulah, mari kompak memenangkan MJA di TPS masing-masing pada 27 November, Rabu depan. Dan hari ini menjadi sejarah untuk kita semua berhujan-hujan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Koalisi Partai MJA, Ada Malik menyatakan, masyarakat Lombok Utara harus tetap bersemangat membangun gerakan perubahan demi kebaikan masyarakat. Pasangan ini hadir bukan atas kekuasaan, namun ingin melayani masyarakat Lombok Utara.
“Karena itulah, yang kami hadirkan hari ini tentu bukan semua masyarakat Lombok Utara. Tapi, ini perwakilan dari 230 ribu lebih masyarakat Lombok Utara dari ujung Pemenang sampai ujung Bayan. Mari menangkan MJA,” imbuhnya.
Pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat Lombok Utara untuk memutus mata rantai kekuasaan turun temurun dengan mengatasnamakan tokoh pemekaran yang itu-itu saja.
“Yang memperjuangkan Lombok Utara ini mekar kita semua, ada masyarakat, ada mahasiswa, ada akademisi, ada anggota dewan, dan lainnya. Jangan hanya segelintir orang-orang itu saja yang mengatasnamakan Lombok Utara,” pungkas Malik. (*)