Mataram (NTBSatu) – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara Nomor Urut 3, Dr. TGH. Lalu Muchsin Efendi, LC.,MA., dan H. Junaidi Arif, SP., (MJA), tampil memukau pada debat kedua Pilbup Lombok Utara, Rabu, 13 November 2024.
Bahkan paslon yang mendapat dukunga dari tiga partai politik (parpol) tersebut, mampu menguasai jalannya debat.
Dalam penyampaiannya pada debat tersebut, pasangan MJA akan menjamin kesejahteraan masyarakat. Juga akan menciptakan pemerintah yang baik dengan mengedepankan kepentingan rakyat bukan untuk golongan tertentu.
Penampilan impressif Calon Bupati Lombok Utara Nomor Urut 3, Dr. Muchsin Mukhtar, seolah memberi perhatian khusus atas pemerintahan sebelumnya dan saat ini.
Di mana banyak berbagai hal belum bisa teratasi, seperti pembangunan sport center yang menjamin anak-anak muda berolahraga, ketahanan pangan. Serta, mengeluarkan Kartu Pencari Kerja (KPK) untuk masyarakat KLU.
Kemudian, menciptakan birokrasi yang profesional tidak beralaskan balas jasa atau kepentingan keluarga. Juga, mengatasi persoalan air di pulau gili dan memberi jaminan hukum terhadap investasi yang ada di Lombok Utara.
“Bupati Lombok Utara ke depan harus kuat, harus tegas, harus sehat. Karena yang akan kita hadapi ke depan, masalah yang begitu kompleksnya maka perlu keberanian,” kata Dr. Muchsin.
Janji Selesaikan Masalah Air Bersih
Ia mencontohkan, untuk menyelesaikan masalah TCN harus berani selesaikan masalah kelangkaan air di Gili Trawangan dan di Gili Meno.
“100 hari ke depan kalau kami ditakdirkan, kami akan selesaikan permasalahan air yang ada di pulau Gili Indah,” ujarnya dalam closing statemen.
Menurutnya, Bupati Lombok Utara ke depan harus orang yang bebas dari kasus hukum. Bupati ke depan harus betul-betul mementingkan kepentingan rakyatnya, bukan hanya untuk kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan tertentu.
“Pemimpin ke depan haruslah sehat jasmani dan rohani. Karena, tipologi daerah KLU banyak penduduknya yang berasal dari pelosok yang membutuhkan kekuatan dan kesehatan jasmani untuk mereka hadir dan tahu bagaimana keadaan masyarakat yang sesungguhnya. Di tengah masyarakat itu bisa dirasakan kehadiran bupati di antara mereka,” katanya.
Selain itu, Dr. Muchsin juga menyampaikan, pihaknya akan menjamin ketersediaan pangan dengan menghadirkan teknologi dan industri untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. Agar kemudian ada nilai tambahnya.
Sementara kebijakan pembangunan haruslah berkelanjutan. Maka, pihaknya menawarkan perubahan di semua lini termasuk birokrasi yang bersih dan tanpa tekanan.
“Kita tidak akan bisa sampai pada perubahan jika jalan yang kita tawarkan itu-itu saja. Kita tidak akan bisa berubah jika pemimpinnya itu-itu saja. Maka pemimpin itu hadir untuk masyarakat Lombok Utara membangun dari dusun,” tandasnya.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Nomor Urut 3, Junaidi Arif menegaskan, program dusun mandiri Rp100-300 juta merupakan jawaban. Serta, solusi atas apa yang masyarakat inginkan saat ini.
Bermodal musyawarah di dusun, apa yang nanti akan diberikan tentu berdasarkan kesepakatan di bawah dan dengan menggunakan APBD Lombok Utara.
“Program dusun mandiri ini berkelanjutan, jadi jangan dilihat hanya bisa menyelesaikan persoalan jalan. Ini hal lain, menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, regulasi sudah ada tinggal komitmen kita. Kami MJA siap mundur jika program ini tidak terealisasi,” pungkasnya. (*)