Mataram (NTBSatu) – Cawabup Sumbawa Nomor Urut 4, H. Burhanuddin Jafar Salam (BJS) mengatakan, alasan kewenangan kerap kali membatasi fungsi sebagai pemimpin daerah. Apabila selalu mengikuti kewenangan, maka pembangunan akan senantiasa terlambat.
Haji BJS menyatakan, mesti terdapat program-program terobosan, meskipun kewenangan tertinggi dipegang oleh pemerintah pusat. Ia menerangkan, selama ini, Haji Mo telah membangun kedekatan dengan pemerintah pusat. Sehingga, akses menuju pemerintah pusat telah terbuka lebar.
“Maka dari itu, Sumbawa membutuhkan pemimpin yang berkelanjutan. Mo-BJS adalah representasi dari keberlanjutan tersebut,” ungkap Haji BJS, melansir YouTube KPU Sumbawa, Rabu, 6 November 2024.
Lebih lanjut, Haji BJS menyebutkan, debat Pilkada merupakan ajang riang gembira. Sehingga, ia berpendapat bahwa debat semestinya menjadi ajang untuk beradu gagasan, bukan untuk cerdas cermat belaka.
Untuk meyakinkan masyarakat Sumbawa, Mo-BJS telah menyiapkan beberapa program, termasuk program untuk ketahanan pertanian. Mo-BJS akan lebih banyak menyiapkan strategi untuk ketahanan pertanian.
Haji BJS mengatakan, pihaknya akan selalu menjalin koordinasi dengan perusahaan, Bappanas, dan lain-lain mengenai ketahanan pertanian. Ia akan bekerja keras agar nilai pertanian di Sumbawa senantiasa memiliki nilai tambah.
“Petani harus selalu memiliki nilai tambah atas produk-produk yang mereka hasilkan,” tandas Haji BJS. (*)
