Mataram (NTBSatu) – Cabup-Cawabup Sumbawa Nomor Urut 4, H. Mahmud Abdullah dan H. Burhanuddin Jafar Salam (Mo-BJS) menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi kekeringan. Mereka memiliki program jangka pendek, menengah, dan panjang.
Haji BJS menerangkan, pemanasan global memang memberi dampak kepada seluruh wilayah yang ada di dunia, termasuk Sumbawa. Di Sumbawa terdapat 25 desa yang mengalami kekeringan dari jumlah total sebanyak 157 desa.
Haji BJS menjelaskan, Haji Mo telah melaksanakan berbagai program yang akan mengentaskan kekeringan, salah satunya dropping air bersih yang bekerja sama dengan BUMN dan TNI-Polri. Hal itu terlaksana untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek akan air bersih.
“Persoalan kekeringan sangatlah kompleks, sehingga membutuhkan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang,” ungkap Haji BJS, melansir YouTube KPU Sumbawa, Rabu, 6 November 2024.
Selain dropping air untuk solusi masalah jangka menengah, Mo-BJS akan mengedukasi masyarakat agar menjaga hutan yang menjadi tempat penampungan air. Sementara itu, untuk jangka panjang, Mo-BJS akan bekerja sama dengan pemerintah pusat agar bersama untuk menjaga hutan-hutan yang ada di Sumbawa.
Lebih lanjut, Haji BJS mengakui bahwa sumur bor, bendungan, dan lain-lain sebagai alternatif penanganan kekeringan. Hanya saja, apabila terlalu banyak sumur bor, hal itu dapat mengakibatkan pengurangan air dalam jumlah yang banyak.
Oleh karena itu, Haji BJS merasa, seluruh program Mo-BJS soal penjagaan hutan telah relevan untuk pengentasan kekeringan dan penjagaan lingkungan. Terlebih, calon-calon lain tidak menyiapkan program yang khusus menyebutkan soal penjagaan hutan.
“Hanya kami yang menyiapkan program untuk menjaga hutan. Jadi, jangan ragu untuk memilih nomor empat,” tandas Haji BJS. (*)