Mataram (NTBSatu) – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram (FKIP Ummat), Hanik telah memulai perjalanan yang mengubah hidupnya. Yakni dengan berpartisipasi dalam program magang internasional, Yala Pesao 1’s Internship Program di Lukmanul Hakim School, Thailand.
Program ini berlangsung selama dua bulan dan menawarkan kesempatan unik bagi Hanik. Sebab, akan memperluas pengetahuan dan pengalamannya dalam lingkungan pendidikan yang berbeda.
Dalam sesi wawancara pada Minggu, 4 November 2024, Hanik menjelaskan, tantangan utama yang ia hadapi adalah proses adaptasi.
“Saya menyadari bahwa setiap negara memiliki cara dan sistem pendidikan yang berbeda. Ini adalah tantangan, tetapi saya berkomitmen untuk belajar dan beradaptasi secepat mungkin,” ujarnya.
Program magang ini tidak hanya bertujuan untuk menambah pengetahuan akademis. Tetapi juga, memberikan wawasan mengenai praktik pendidikan di negara lain.
Hanik berharap dapat mempelajari metode pengajaran yang berbeda dan menerapkannya dalam konteks pendidikan di Indonesia.
“Saya ingin membawa pulang pengalaman berharga yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran saya di masa depan,” tambahnya.
Hanik juga mengajak teman-teman mahasiswa lain untuk tetap rendah hati dan tidak merasa lebih baik dari orang lain.
“Kita meninggalkan dunia ini dengan tidak membawa apa-apa,” tutunya.
Sehingga, ia percaya bahwa sikap rendah hati adalah kunci untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan memperluas jaringan.
Sebagai motivasi untuk mahasiswa yang merasa gengsi dengan nama kampus, Hanik mengungkapkan bahwa di manapun berlian itu berada, berlian tetaplah berlian.
“Berlian akan bersinar dengan keindahannya,” ungkapnya.
Apresiasi Prestasi Mahasiswa
Wakil Dekan II FKIP Ummat, Dr. Candra, M.Pd., juga memberikan tanggapannya terkait keberangkatan Hanik.
“Keberangkatan mahasiswa kami ini merupakan harapan besar untuk kami di FKIP. Kami mendorong mahasiswa untuk dapat mengikuti program-program nasional, ASEAN, maupun internasional. FKIP selalu mendukung program-program ini dan secara konsisten mengirim mahasiswa untuk program internasional. Seperti KKN Internasional di Malaysia sebelumnya, dan sekarang ke Thailand. Kami bangga dapat memberikan kesempatan ini kepada mahasiswa kami yang berprestasi.” bangganya.
Dr. Candra menambahkan, bahwa proses seleksi untuk program ini sangat ketat. Terutama dalam hal kemampuan berbahasa, yang menjadi salah satu syarat utama.
“Hanik adalah mahasiswa berprestasi yang diterima di Ummat melalui beasiswa LPDP. Kami berharap semoga nantinya di Thailand, Hanik dapat mengharumkan nama FKIP dan Ummat,” ujarnya.
FKIP berkomitmen untuk terus mengirim mahasiswa untuk mengikuti program, serta kompetensi di skala lokal, nasional, dan bahkan internasional.
“Kami berharap mahasiswa kami terus mengasah kemampuan berbahasa mereka. Sehingga program ini dapat berlanjut di masa depan”, tambahnya.
Hanik berangkat dengan penuh semangat dan tekad untuk memanfaatkan setiap kesempatan dalam program ini. Dengan harapan dapat memberikan dampak positif tidak hanya untuk dirinya sendiri. Tetapi juga untuk komunitas pendidikan di Ummat.
Hanik siap menjadikan pengalaman ini sebagai batu loncatan menuju masa depan yang gemilang. (*)