Daerah NTBHEADLINE NEWS

Gubernur Iqbal Sebut Ada Potensi Kerugian Buntut Ganguan IT Bank NTB Syariah

Mataram (NTBSatu)Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal angkat bicara terkait gangguan IT yang sempat dialami Bank NTB Syariah beberapa hari lalu.

Di mana sebelumnya, Bank NTB Syariah telah mengumumkan jadwal maintenance atau pemeliharaan sistem pada 23-27 Maret 2025. Tujuannya, untuk meningkatkan layanan perbankan digital. Namun hingga batas waktu itu, layanan transfer online melalui aplikasi mobile banking Bank NTB Syariah belum juga bisa terakses.

Gubernur NTB menyebut bahwa gangguan tersebut persis seperti yang terjadi pada Bank milik daerah lainnya. Seperti Bank DKI dan Bank Aceh.

“Hal ini menjadi salah satu perhatian bagi Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTB Syariah saat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) biasa siang tadi,” tegas Iqbal, Jumat, 11 April 2025.

Pihak pemegang saham masih mencari tahu musabab terjadinya insiden ini. Gubernur telah meminta tim audit forensik untuk menelusurinya.

IKLAN

“Hari ini (kemarin, red) sudah ada tim forensik yang sudah melaksanakan tugas-tugasnya. Dan hasilnya melaporkan pada RUPS yang nanti akan berlangsung selambat-lambatnya bulan Juni,” ungkap Iqbal.

Mantan duta besar Indonesia untuk Turki ini menyebut, imbas dari gangguan IT berpotensi menimbulkan kerugian dalam hal kebocoran dana. Namun, berapa jumlah kerugiannya, Iqbal belum bisa menyimpulkannya. Menyusul masih dilakukan penelusuran oleh tim audit forensik.

“Belum disimpulkan (perkiraan kerugian, red) masih ada potensi kerugian, kita belum simpulkan, kita sudah berkomunikasi juga dengan OJK, Kapolda NTB. Yang jelas kita ingin memastikan bahwa apapun nanti yang menjadi hasil audit forensik akan menjadi pembahasan kita untuk perbaikan ke depan, dan menjadi dasar untuk tindak lanjut yang lain nanti,” jelasnya.

Bocorkan Rp150 miliar

Sebagaimana informasi yang beredar, dugaannya bahwa gangguan IT yang dialami Bank NTB Syariah menyebabkan kebocoran dana. Besarannya sekitar Rp150 miliar.

Perihal itu, Iqbal lagi-lagi belum bisa menyimpulkannya. Katanya, ada dua kali kejadian seperti ini, dengan nilai kerugian yang berbeda-beda.

“Ini ada dua kali kejadian, yang berbeda-beda angkanya, semuanya akan kita putuskan setelah ada hasil final dari audit forensik,” terang Iqbal.

Meski demikian, gangguan IT NTB Syariah bukan menjadi alasan rencana perombakan total jajaran direksi Bank NTB Syariah. Sebagaimana yang Gubernur Jakarta, Pramono Anung lakukan, dengan memecat Direktur Utama Bank DKI lantaran terjadi kasus serupa.

Iqbal menegaskan, rencana perombakan sudah berdasarkan kesepakatan pemegang saham sebelum peristiwa itu terjadi.

“Ini case yang berbeda, sejak awal memang kita sudah sepakat semua. Kita ingin bank kebanggan kita ini terkelola dengan baik, ini masalah tata kelola, kita ingin pengelolaan lebih baik,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button