Lombok Timur (NTBSatu) – Calon Bupati Lombok Timur 2024, Suryadi Jaya Purnama alias SJP menyoroti masalah pertnahan di Kabupaten Lombok Timur. Mulai dari konflik agraria hingga penguasaan tanah oleh swasta.
Ia menyebut, terdapat dua jenis konflik agraria yang banyak terjadi di Lombok Timur, yaitu konflik tanah antar keluarga dan konflik tanah antara swasta dan negara.
“Itu kita tata satu per satu. Menata harus mulai dari akar. Kalau bicara tanah, yang paling penting legalitasnya harus ditertibkan,” kata SJP, Minggu, 29 September 2024.
Menurutnya, terkait masalah ini, koordinasi antara pemerintah daerah, pengadilan, hingga Badan Pertanahan Negara (BPN) harus semakin kuat.
“SJP-Fatihin nantinya akan fokus mengentaskan masalah agraria ini dengan bermuara kepada kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengomentari banyaknya tanah terbengkalai yang dikuasai oleh swasta menjadi fasilitas pariwisata di wilayah Sembalun dan Jerowaru.
Hal itu menurutnya membuat lahan produktif bagi pertanian menjadi kurang terkelola. “Ini karena lemahnya administrasi pertanahan yang ada di Lombok Timur,” ujar SJP.
Seharusnya, sebut SJP, pemerintah hadir berdiskusi dalam merencanakan pengelolaan lahan supaya tetap produktif dan tidak merusak lingkungan.
“Merubah lahan pertanian itu harus melibatkan masyarakat supaya legitimasinya kuat. Apakah ada nilai tambah secara ekonomi, apakah ada dampak lingkungannya, kemudian apakah dampak sosialnya,” tandasnya. (*)