Mataram (NTBSatu) – Beredar informasi paslon Bupati dan Wakil Bupati Bima, Yandi-Ros membentuk tim relawan dari kalangan ASN.
Informasi di lapangan, kepala sekolah dan guru se-Kabupaten Bima membentuk tim relawan. Mereka melakukan pertemuan di salah satu SMPN wilayah Soromandi pada Sabtu, 28 September 2024.
Dugaan itu semakin menguat setelah adanya rapat relawan Yandi-Ros di salah satu kafe wilayah Kota Bima pada Sabtu, 21 September 2024. Dalam surat tersebut menyebut, ada tiga poin yang tercatat sebagai hasil rapat. Salah satu poinnya adalah, “ASN di masing-masing desa menjadi penasihat tim relawan dan bertanggungjawab urusan pendanaan.”
Plh Ketua Bawaslu Kabupaten Bima, Abdullah alias Ebit mengaku pernah mendengarkan kabar tersebut. Karena itu, pihaknya akan menyelidik kebenaran informasi itu.
“Kami mesti menelusuri kebenaran kabar itu terlebih dahulu. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan kebenaran soal informasi tersebut,” ungkap Ebit kepada NTBSatu, Minggu, 29 September 2024.
Kendati demikian, jika memang terbukti adanya ASN berafilasi dengan paslon tertentu, pihaknya tak bisa memberi sanksi. Karena Bawaslu hanya dapat meneruskan rekomendasi kepada BKN ataupun Kemenpan-RB terkait dugaan pelanggaran administrasi ASN.
Begitu juga jika ada dugaan unsur pidana, pihak Bawaslu akan melakukan pembahasan pada bidang Gakkumdu. “Nanti akan terproses lebih lanjut sebagaimana ketentuan pidananya. Kira-kira, seperti itu alur yang kami lakukan,” tandasnya.
Sementara tim Yandi-Ros melalui Badan Pemenangan Pemilu Golkar Kabupaten Bima, Musmuliadinhingga berita ini terbit, belum memberi respons. (*)
