Mataram (NTBSatu) – Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur atau Bacagub-Bacawagub NTB menegaskan berani mengalami kebijakan di luar keputusan partai politik (parpol), apabila terpilih nanti.
Para Bacagub-Bacawagub NTB menyatakan hal tersebut dalam acara Dialog Kepemudaan yang digelar DPD KNPI NTB, Minggu malam, 1 September 2024 di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya NTB.
Bacawagub NTB, Suhaili FT mengatakan, telah memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam berkiprah sebagai politisi. Berdasarkan pengalaman yang panjang itu, ia tidak pernah mendapatkan tekanan dari parpol dalam memutuskan sesuatu.
Bahkan, seluruh parpol yang pernah mengusungnya memberikan kebebasan dalam menjalankan tugas-tugas yang ia emban
“Kami siap untuk berbeda dengan parpol, asalkan untuk kepentingan masyarakat,” ungkap Suhaili saat dialog.
Sementara itu, Bacagub NTB, Lalu Muhamad Iqbal menyatakan, Iqbal-Dinda terusung oleh parpol yang beragam. Ia menceritakan, pernah meminta parpol untuk melihat visi-misinya. Kemudian, tidak ada satupun parpol yang menolak.
Dalam kongres Partai Gerindra 31 Agustus 2024, Iqbal bertemu dengan presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Gerindra, yaitu Prabowo Subianto. Dalam pertemuannya dengan Prabowo, Iqbal mendapatkan sejumlah pesan.
“Jangan jauh dari rakyat. Harus selalu berpihak pada rakyat. Pejabat jangan korupsi. Sebab, saya akan kejar hingga jauh, hingga Alaska,” ucap Iqbal menirukan Prabowo.
Sedangkan, Bacagub NTB lainnya, Sitti Rohmi Djalilah tidak sempat membicarakan soal itu lantaran keterbatasan waktu. Baru saja ia hendak menjawab, moderator memotong pembicaraan Rohmi.
Namun, dalam keterangannya hari ini, Senin, 2 September 2024, Rohmi mengaku siap berbeda dengan keputusan parpol dalam memimpin ke depan. Terlebih, keputusan itu menyangkut soal kepentingan masyarakat luas.
“Selama untuk kepentingan masyarakat, kenapa tidak? Tetapi saya meyakini, parpol juga mendukung kebijakan-kebijakan untuk masyarakat, malahan akan memberi semangat untuk berbuat yang terbaik bagi NTB,” ungkap Ummi Rohmi kepada NTBSatu. (*)
