Mataram (NTBSatu) – Masing-masing Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur atau Bacagub-Bacawagub NTB, ternyata memiliki perbedaan pandangan soal pendanaan untuk pembangunan daerah.
Hal itu terungkap melalui acara Dialog Kepemudaan yang DPD KNPI NTB gelar di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya NTB, Minggu malam, 1 September 2024.
Pandangan Bacagub-Bacawagub NTB
Bacagub NTB, Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, pihaknya tidak setuju apabila sumber pendanaan untuk Provinsi NTB hanya berasal dari tambang.
“NTB punya potensi yang luar biasa pada bidang lain, misalnya pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan,” ungkap Wakil Gubernur NTB 2018-2023 ini.
Menurut Rohmi, pertanian, perikanan, kelautan, dan peternakan dapat menjadi potensi besar untuk pendanaan pembangunan NTB. Sehingga, ke depannya, ia akan mengupayakan agar tidak terlalu mengandalkan sektor tambang.
Namun, jika tetap bergantung dengan sektor tersebut, pihaknya akan meyakinkan masyarakat kalau praktiknya tidak akan merusak lingkungan. Serta, harus bermanfaat saat beroperasi maupun setelahnya.
“Kami harus meyakinkan masyarakat agar tambang tidak merusak lingkungan,” ucap pasangan Musyafirin ini.
Sementara itu, Bacagub NTB lainnya, Lalu Muhamad Iqbal akan mencari pembiayaan alternatif dari luar negeri untuk pendanaan pembangunan daerah. Sebab, jika hanya berharap dari APBD, menurutnya tidak mencukupi.
“Kalau berharap dari APBD, maka sudah gagal dari awal,” kata Iqbal.
Pasangan Indah Dhamayanti Putri ini pun yakin, NTB mampu mendapatkan pembiayaan alternatif dari luar negeri jika terpilih nanti.
Sedangkan, Bacawagub NTB, Suhaili FT melihat NTB perlu melakukan industrialisasi. Ia mencontohkan, sumber daya alam harus terolah di NTB. Hal tersebut bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan memungkinkan menambah pemasukkan daerah.
“Maka, ke depan, kami harus membangun infrastruktur untuk membangun daerah-daerah yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa,” jelas Suhaili mewakili Bacagubnya, Zulkieflimansyah.
Selain itu, pihaknya akan memperkuat sumber daya manusia di NTB untuk mendukung pembangunan berbasis industrialisasi. Sehingga, berdampak pada iklim investasi yang lebih baik ke depannya.
“Kami harus menciptakan iklim investasi yang aman. Sehingga, NTB akan mendapatkan sumber pendanaan yang lain,” tandas Suhaili. (*)
