Kesehatan

Pola Hidup Buruk Sebabkan Anak dan Remaja di NTB Terkena Gagal Ginjal

Mataram (NTBSatu) – Penyakit gagal ginjal kini mulai menjangkiti anak dan remaja. Tak tanggung-tanggung, dalam sebulan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB menangani 25-45 kasus pada remaja.

“Usianya beragam, tapi notabenenya di bawah 20 tahun, penyebab karena gaya hidup yang buruk,” ujar Ketua Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Provinsi NTB, Baiq Reny Ermayuningsih.

Tren mengonsumsi minuman berwarna dengan kadar gula yang tinggi menjadi pencetus gagal ginjal pada usia remaja. Belum lagi pola hidup yang tidak sehat, seperti tidak minum air putih dalam jumlah yang cukup dan malas berolahraga. Itu faktor pendukung masyarakat di NTB mengidap penyakit tersebut pada usia produktif.

Selain itu juga, kasus gagal ginjal pada anak juga turut mendapatkan perhatian. RSUD NTB pun sudah menangani beberapa pasien anak-anak yang terkena pada Agustus ini.

“Bulan ini saja ada tiga anak-anak di bawah 15 tahun. Yang kemarin kita tangani ini ada yang usianya 8 tahun dengan berbagai penyakit sebelumnya tidak murni gagal ginjal,” ungkap Reny.

Ia mengajak masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan. Mulai dari pengecekan secara sederhana seperti cek tensi. Kemudian, pemeriksaan menyeluruh yang lebih komperhensif melalui cek kesehatan di Laboratorium.

“Untuk pasien yang sudah terdiagnosis, jangan takut untuk berobat. Alhamdulillah, fasilitas kesehatan di NTB untuk penanganan juga sudah lengkap. Kami menyiapkan juga, Konsultan Ginjal Hipertensi,” tukasnya.

Penjelasan terkait Penyakit Gagal Ginjal

Reny menjelaskan, gagal ginjal terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Perbedaan akut dan kronis terletak pada waktu terjadinya penyakit tersebut.

Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan dapat kembali normal jika penyebabnya teratasi, sedangkan kronis berlangsung perlahan-lahan selama setidaknya tiga bulan dan dapat menyebabkan permanen.

Untuk akut bisa cepat pulih jika mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

“Kalau memang butuh cuci darah bisa dilakukan segera. Itu kemungkinan pulihnya tinggi bisa stop cuci darah karena sifatnya akut dia terjadi secara tiba-tiba,” katanya.

Sedangkan kategori kronis, tahap penyembuhannya cukup lama. “Penyembuhannya bisa 3 sampai 6 bulan apalagi sudah kena vonis stadium 5 itu nanti bisa cuci darahnya seumur hidup,” bebernya.

Reny menyebut penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat global, dengan prevalensi dan insidensi yang semakin meningkat serta biaya pengobatan yang tinggi.

“Perawatan penyakit ginjal ini merupakan rangking ke 2 pembiayaan terbesar dari BPJS Kesehatan setelah penyakit Jantung,” tandasnya.(*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button