Mataram (NTBSatu) – Keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bekerja di penambangan Sekotong, Lombok Barat, jadi perbincangan. Dugaannya, tambang tersebut ilegal.
Dugaan tersebut pun turut menjadi atensi Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK). Bahkan, mereka akan segera turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Menanggapi sengkarut persoalan tambang tersebut, Pj. Bupati Lombok Barat, H. Ilham, tampak hemat bicara mengomentari permasalahan ini.
Orang nomor satu di Pemerintahan Lombok Barat itu seakan mencoba menghindar dari pertanyaan wartawan dengan dalih ada urusan lain.
“Sudah ada Kepala ESDM NTB tadi, yang jelas kami sudah berkoordinasi di lapangan untuk menciptakan suasana kondusif,” kata Ilham seraya mencoba menghindari wartawan di Pendopo Kantor Gubernur NTB, Jumat, 16 Agustus 2023.
Sementara itu, Penjabat (Pj.) Gubernur NTB, Hassanudin akan mengusut tuntas kasus dugaan tambang ilegal tersebut. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH), untuk mencari tahu kebenaran TKA ilegal tersebut.
“Kalau memang ada (TKA ilegal) tolong di cari datanya, dari mana dia masuk, bagaimana bisa masuk, apa kegiatannya, sesuai dengan bidang terkait,” ucap Hassanuddin, pada kesempatan yang sama.
KPK Turun Tangan
Sebelumnya, KPK menyoroti kasus pembakaran tambang di Sekotong, Lombok Barat, kemari. Dugaanya, tambang tersebut ilegal. Dugaan lain, Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China mengusai kawasan itu.
Lembaga antirasuah tersebut bakal turun ke lokasi tambang yang menyebabkan konflik antara warga dan pekerja yang merupakan TKA asal China.
Ketua Satuan Tugas Koordinator Supervisi (Korsup) Wilayah V KPK, Dian Patria mengatakan, akan turun ke lokasi tersebut. Meski ia baru tahu kabar tersebut.
“Coba nanti akan kita cek ke sana. Saya kebetulan baru tahu informasi ini,” ujar Dian usai cek lokasi LCC Grimax Narmada, Selasa, 13 Agustus 2024.
Dian akan menelusuri keberadaan pekerja asing di tambang tersebut. “Ini (TKA) yang akan kami periksa,” kata Dian.
Sebelumnya pada Sabtu malam kemarin, warga membakar kamp milik TKA China yang berlokasi di area tambang tersebut. Dugaan awal, warga tidak terima ada TKA di sana dan menduga mereka melakukan pertambangan liar atau ilegal.
Kapolres Lombok Barat AKBP I Komang Sarjana menjelaskan, hanya satu kamp yang terbakar di lokasi kejadian. Sementara, alat berat yang mereka gunakan tersebut aman dari aksi pembakaran.
“Alat berat tidak ada yang terbakar. Hanya satu kamp yang masyarakat bakar,” katanya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat mengatakan, dugaan awal insiden tersebut karena masyarakat geram atas aktivitas TKA China yang bekerja diduga ilegal.
“Dugaan sementara karena ada ilegal mining (pertambangan ilegal). Data lengkapnya sudah ada di Reskrim Lombok Barat,” pungkasnya. (*)