ADVERTORIALSumbawa

Haji Mo Puji Tradisi Melala yang Dilestarikan di Batulanteh

Mataram (NTBSatu) – Tanpa lelah, Bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah terus melayani undangan silaturahmi dan hajatan masyarakat desa. Tak hanya siang, bahkan hingga malam hari.

Kali ini Haji Mo – sapaan Mahmud Abdullah – menghadiri acara hajatan desa. Acara tradisi Sarembang Desa Pesta Melala dan Pentas Seni di Desa Klungkung Kecamatan Batulanteh.

Bagi Haji Mo, ini acara pamungkas di antara rangkaian kunjungannya di sejumlah desa di Sumbawa.

Meski menempuh jarak cukup jauh, Haji Mo mengaku antusias. Rasa lelahnya terobati ketika menyaksikan langsung kesungguhan masyarakat menjaga akar tradisi.

“Saya sangat mengapresiasi bila desa-desa melakukan kegiatan seperti ini, karena kearifan lokal kita akan tetap terjaga,” ujar Bupati.

Melala merupakan tradisi masyarakat Sumbawa yang dilakukan dalam menyambut tahun baru Hijriah. Dalam tradisi ini, masyarakat beramai-ramai membuat obat berupa minyak atau yang biasa dikenal dengan Minyak Sumbawa.

Minyak ini dibuat oleh “Sandro”, yang merupakan sebutan untuk orang pintar di Sumbawa. Para Sandro membuat minyak obat ini, dengan berbagai rempah-rempah.

Minyak Sumbawa ini diklaim memiliki berbagai khasiat, mulai dari penyembuhan penyakit fisik, hingga penyakit yang disebabkan oleh supranatural. Minyak Sumbawa sendiri sudah dikenal secara luas oleh masyarakat.

Bagi Haji Mo, tradisi Malela wujud masyarakat ikut dalam melestarikan hutan.

“Sebab bahan utama untuk Melala adalah akar-akar pohon yang hidup di hutan,” ujarnya.

Haji Mo berharap, seluruh desa di Sumbawa menjadi gambaran desa yang gemilang dan berkeadaban, karena maraknya kegiatan-kegiatan positif seperti di Desa Klungkung. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button