BREAKING NEWSDaerah NTB

Waspada Ancaman Banjir Rob di Pesisir Lombok

Mataram (NTBSatu) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada ancaman banjir rob untuk wilayah pesisir Lombok.

“Peringatan dini banjir rob yang melanda wilayah pesisir Lombok berlaku mulai 20 Juli 2024 pukul 08.00 WITA sampai 23 Juli 2024 pukul 14.00 WITA,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi dalam keterangan resminya, Jumat, 19 Juli 2024.

Ia memaparkan prakiraan cuaca wilayah Mapak Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Wilayah Pantai Mapak Kecamatan Sekarbela merupakan daerah yang sering terkena banjir rob di Kota Mataram.

IKLAN

Topan menyebutkan cuaca pada tanggal 20-23 Juli 2024 cerah berawan dengan hujan ringan. Adapun arah dan kecepatan angin dari Tenggara-Selatan berkecepatan mencapai 5-25 knots.

Sementara, tinggi gelombang antara 0,1 – 0,75 meter. Dengan pasang maksimum lebih dari 2,0 meter. Sedangkan waktu pasang air laut pukul 09.00 – 13.00 WITA.

“Dengan adanya fenomena banjir rob di pesisir Lombok, masyarakat di sekitar pesisir pantai, bantaran sungai dan daerah yang lebih rendah supaya tetap waspada dan siaga. Untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum, seperti adanya genangan,” imbaunya.

IKLAN
Infografis peringatan dini banjir rob yang dikeluarkan Pusdalops BPBD NTB. Sumber: BPBD NTB

Peringatan Dini Gelombang Tinggi

BMKG memprediksi, waspada ancaman banjir rob akan terjadi pada beberapa daerah pesisir.

Maka dari itu, masyarakat yang bermukim dekat dengan wilayah tersebut harap untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait potensi banjir rob ini.

IKLAN

Banjir pesisir yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia memiliki waktu yang berbeda-beda di setiap wilayahnya.

Perbedaan waktu ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi geografis, pasang surut air laut, dan cuaca di masing-masing daerah.

Meskipun berbeda waktu, banjir pesisir secara umum akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Dampak tersebut seperti gangguan aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan.

Terhambatnya aktivitas di pemukiman pesisir dan terjadi kerusakan pada tambak garam dan terganggunya aktivitas perikanan darat.

Terpisah, Jumat, 19 Juli 2024, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok, Annisa Fauziah juga meminta masyarakat di wilayah perairan selatan NTB untuk tetap waspada.

Karena potensi gelombang tinggi lebih dari 2,0 meter berpotensi terjadi di Selat Lombok bagian utara, Selat Lombok bagian selatan, Selatan Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Perairan Utara Sumbawa dan Samudera Hindia selatan NTB.

“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tutupnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button