Mataram (NTBSatu) – Harga tiket pesawat ke Lombok masih mahal. Terpantau di berbagai platform jual-beli tiket pesawat, harganya menyentuh Rp1.500.000 untuk sekali penerbangan.
Sementara, pada tahun-tahun sebelumnya, jarang dijumpai harga tiket semahal itu. Biasanya, berkisar dari Rp500.000 hingga Rp700.000 untuk penerbangan dari Jakarta, Surabaya, maupun Bali.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTB, Lalu. Moh. Fauzal mengatakan, tingginya harga tiket pesawata Lombok disebabkan jumlah maskapai yang sedikit.
“Harga tiket masih tinggi karena jumlah maskapai yang terbang sedikit, sedangkan kebutuhannya banyak. Itu hukum pasar,” ungkapnya, Jumat, 12 Juli 2024.
“Begitu jumlah penerbangan bertambah, pasti akan beriringan dengan penurunan harga tiket,” sambung Faozal.
Ia menjelaskan, penentuan harga tiket pesawat itu sangat tergantung dari komponen biaya penerbangan. Saat ini, dari seluruh komponen, yang paling berat adalah bahan bakar avtur.
“Harga avtur di Indonesia sekarang naik betul, karena harga dolar semakin hari semakin naik. Ini yang menyebabkan harga tiket pesawat terus naik dari tahun ke tahun,” jelas Faozal.
Ia juga menampik, kalau alasan tingginya harga tiket karena beban pajak yang begitu tinggi di bandara.
Sebab, banyak pihak merasa tingginya harga avtur selalu menjadi ‘kambing hitam’ harga tiket pesawat naik. Tetapi, sebenarnya ada biaya lain yang juga mempengaruhi.
“Bukan masalah pajak yang dikenakan maskapai oleh bandara. Tetapi avtur lagi naik,” tegas Mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB ini.
Sehingga, maskapai penerbangan senang menambah rute internasional ketimbang domestik, karena harga avtur lebih murah.
“Makanya tiket ke Malayasia itu lebih murah ketimbang Jakarta. Karena avtur di Malaysia harganya lebih rendah dari Indonesia. Singapura juga begitu,” kata Faozal.
Selain harga avtur, biaya operasional pesawat juga mempengaruhi. Seperti yang terjadi pada harga tiket pesawat ke Lombok dari Bali.
“Penerbangan dari Bali masih tinggi harga tiketnya (Rp1.100.000), karena masih menggunakan pesawat berjenis ATR. Operasional ATR tinggi. Supaya menekan harga, bisa dengan pesawat boeing. Tetapi, maskapai masih berhitung untuk itu,” ujar Faozal.
