ADVERTORIAL

Mengenal Gerakan “Kalembo Ade”, Upaya Menjaga dan Melestarikan Lingkungan di Kota Bima

Kota Bima (NTBSatu) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, kembali berkolaborasi dengan sejumlah komunitas pencinta dan pemerhati lingkungan di Kota Bima.

Kegiatan kali ini, DLH Kota Bima mengkampanyekan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan melalui gerakan “Kalembo Ade”.

Gerakan Kalembo Ade merupakan akronim dari Kampanye Aktif Lingkungan Masyarakat Bima Optimis Atas Daur Ekosistem.

Gerakan ini digagas oleh Ahmad Rosihul Ilmi, seorang pemuda bertugas di KUA Kecamatan Mpunda.

Gagasan Ilmi ini lolos pada ‘Penyuluh Agama Islam Award’ ke tingkat nasional kategori pelestarian lingkungan setelah melalui seleksi pada tingkat Provinsi NTB.

Kepala DLH Kota Bima, Syarief Rustaman mengatakan, gerakan Kalembo Ade ini mengampanyekan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan

Gerakan ini mengedepankan pada edukasi persuasif untuk mengimbau masyarakat agar tetap menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.

“Jadi pesan moral yang disampaikan adalah bagaimana kita menggugah warga, baik warga kota maupun imigrasi dan dari luar kota untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan, bagaimana sampah itu ditempatkan di tempatnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ahmad Rosihul Ilmi menyampaikan, gerakan Kalembo Ade ini berawal karena keresahannya sebagai masyarakat terhadap masalah sampah.

“Kenapa masyarakat itu masih apatis. Sebenarnya gerakan Kalembo Ade ini supaya kembali menggerakkan masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan,” kata Ilmi.

Penggunaan kalimat Kalembo Ade, kata Ilmi, karena lebih dekat dengan masyarakat dan memiliki arti yang luas dalam kehidupan masyarakat Bima.

“Kalembo Ade artinya dalam dan luas, bisa terima kasih, minta maaf, bahkan minta tolong,” ungkapnya.

Ilmi menegaskan, tugas melestarikan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah saja. Tapi semua masyarakat dan stakeholder terkait termasuk para pedagang pun harus mengingatkan tentang pentingnya menjaga lingkungan.

“Kalembo Ade ini menginisiasi dengan cara persuasif, karena sebelumnya, banyak kegiatan yang diadakan tapi tidak ada keberlanjutannya,” pungkasnya. (MYM/*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button