BERITA LOKALDaerah NTB

NTB Siaga Kekeringan, 571.000 Jiwa Terdampak

Mataram (NTBSatu) – Hingga Juni 2024, seluruh kabupaten/kota di NTB telah berstatus siaga kekeringan, kecuali Kota Mataram. Sejumlah pihak menunggu langkah konkret dari pemerintah untuk mengantisipasi kekeringan tersebut. Berdasarkan data BPBD NTB, sampai saat ini, warga yang terdampak kekeringan berjumlah sekitar 571.000 jiwa.

Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahmadi mengatakan, setelah terbitnya status siaga dari seluruh kabupaten/kota, akan dirilis surat keterangan tanggap darurat tingkat provinsi.

Surat keterangan tanggap darurat memiliki fungsi sebagai dasar hukum untuk mengeluarkan dana Bantuan Tidak Terduga (BTT).

“Kalaupun nanti BTT ternyata kurang, kami bisa mencari dana dari Pemprov, Pemkab dan Pemkot setempat serta dana Corporate Social Responsibility (CSR),” ungkap Ahmadi, Minggu, 9 Juni 2024.

Kendati demikian, Ahmadi belum mengetahui mengetahui berapa besaran BTT yang tersimpan di BPKAD NTB. Namun pihaknya memastikan akan segera menggelar rakor guna membahas dan mengantisipasi status siaga kekeringan tersebut.

Ahmadi menceritakan pengalamannya semasa menanggulangi kekeringan. Ia dan tim terbiasa melakukan penugasan. Misalnya, pada bulan tertentu, Pemkab mengeluarkan BTT jika dana yang dinilai kurang untuk antisipasi kekeringan, layaknya sistem cost sharing.

“Kemudian pada akhir tahun, Pemprov akan bekerja sama dengan Pemerintah Pusat untuk menarik CSR dari perusahaan-perusahaan tertentu. Itu pun jika masih ada kekurangan,” jelas Ahmadi.

Warga yang terdampak kekeringan berjumlah 571.000 lebih. Apabila el nino semakin parah, Ahmadi menyebutkan bahwa jumlah warga yang terdampak kekeringan akan meningkat.

Dari tahun ke tahun, Ahmadi mengakui bahwa anggaran memang selalu menjadi kendala. Sebab, apabila meniliki sumber air, Provinsi NTB memiliki cukup banyak.

“Tinggal dibeli di mata air-mata air tertentu,” beber Ahmadi.

Terakhir, Ahmadi belum bisa memutuskan berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan kekeringan tahun ini. Hanya saja, ia mengharapkan dana yang cukup besar agar bantuan kepada masyarakat bisa lebih optimal.

“Semoga permasalahan kekeringan bisa segera terselesaikan,” tandas Ahmadi. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button