Mataram (NTBSatu) – Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern di Kebon Talo, Mataram, masih menunggu proses tender di pemerintah pusat.
Meski nomenklatur dan anggarannya sudah diubah, Pemkot Mataram hanya bisa menunggu dan berharap prosesnya segera rampung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, menjelaskan bahwa pembangunan TPST Kebon Talo akan menggunakan sistem pembakaran yang berbeda dengan TPST Sandubaya.
Di Kebon Talo, seluruh residu sampah akan dimusnahkan dalam mesin bertemperatur 700 derajat Celcius, menghasilkan uap air tanpa sisa debu atau abu.
“Jadi, tidak ada bekas apa-apa. Musnah sama sekali,” ungkap Nizar.
TPST Kebon Talo diharapkan menjadi solusi penunjang residu sampah yang telah dipisahkan di TPST Sandubaya, sehingga Kota Mataram tidak lagi membuang residu ke TPA Kebon Kongok, Lombok Barat.
“Semua residu itu kita buang ke TPST Kebon Talo,” jelas Nizar.
Pembangunan TPST Kebon Talo sepenuhnya ditangani oleh pemerintah pusat, sedangkan Pemkot Mataram hanya menyediakan lahan dan menerima manfaatnya.
“Kita tidak ikut campur dalam proses tender,” kata Nizar.
Berita Terkini:
- Mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima Gelar Kegiatan Kepramukaan di Taman Kalaki
- Resmi Jadi Universitas, UNBIM Siapkan 100 Beasiswa – Gratis SPP Selama Setahun
- Fahri Hamzah Bertemu Menteri Trenggono, Bahas Penataan Tempat Tinggal Nelayan
- Ternyata Segini Gaji Paus Leo XIV yang Baru Terpilih Gantikan Paus Fransiskus
- iPhone Makin Canggih! iOS 19 Hadir Bulan Depan dengan 3 Fitur Baru
Pemkot Mataram berharap proses tender bisa segera selesai agar pembangunannya bisa dipercepat.
Pasalnya, Kota ini sangat membutuhkan TPST mengingat volume sampah yang tinggi, ditambah dengan sampah kiriman dari wilayah hilir.
“Kami berharap dengan adanya TPST Kebon Talo berfungsi, penanganan sampah lebih efektif,” harap Nizar.
Penundaan tender pembangunan TPST Kebon Talo dikhawatirkan akan menghambat solusi pengelolaan sampah di Kota Mataram.
Dengan volume sampah yang tinggi dan keterbatasan TPA, TPST modern ini menjadi kunci untuk mewujudkan penanganan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan. (WIL)