Pembangunan TPST Modern Kebon Talo Masih Menunggu Tender di Pusat

Mataram (NTBSatu) – Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern di Kebon Talo, Mataram, masih menunggu proses tender di pemerintah pusat.
Meski nomenklatur dan anggarannya sudah diubah, Pemkot Mataram hanya bisa menunggu dan berharap prosesnya segera rampung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, menjelaskan bahwa pembangunan TPST Kebon Talo akan menggunakan sistem pembakaran yang berbeda dengan TPST Sandubaya.
Di Kebon Talo, seluruh residu sampah akan dimusnahkan dalam mesin bertemperatur 700 derajat Celcius, menghasilkan uap air tanpa sisa debu atau abu.
“Jadi, tidak ada bekas apa-apa. Musnah sama sekali,” ungkap Nizar.
TPST Kebon Talo diharapkan menjadi solusi penunjang residu sampah yang telah dipisahkan di TPST Sandubaya, sehingga Kota Mataram tidak lagi membuang residu ke TPA Kebon Kongok, Lombok Barat.
“Semua residu itu kita buang ke TPST Kebon Talo,” jelas Nizar.
Pembangunan TPST Kebon Talo sepenuhnya ditangani oleh pemerintah pusat, sedangkan Pemkot Mataram hanya menyediakan lahan dan menerima manfaatnya.
“Kita tidak ikut campur dalam proses tender,” kata Nizar.
Berita Terkini:
- Pemkot Mataram Fasilitasi Seragam Gratis Bagi Siswa Kurang Mampu
- NTB Makin Dilirik Wisatawan, Pengeluaran Wisnus Capai Rp2,87 Juta per Perjalanan
- SiLPA Mataram Tembus Rp166 Miliar, Wali Kota Pastikan Alokasi untuk Layanan Publik Prioritas
- Refleksi Hari Jadi Bima ke-385 Tahun: Sejarah Singkat, Potret Masalah, dan Wacana Heterarki Sosial Masyarakat
- Lombok Utara Menghadapi Krisis Air Serius pada Tahun 2045 Tanpa Tindakan Mendesak
Pemkot Mataram berharap proses tender bisa segera selesai agar pembangunannya bisa dipercepat.
Pasalnya, Kota ini sangat membutuhkan TPST mengingat volume sampah yang tinggi, ditambah dengan sampah kiriman dari wilayah hilir.
“Kami berharap dengan adanya TPST Kebon Talo berfungsi, penanganan sampah lebih efektif,” harap Nizar.
Penundaan tender pembangunan TPST Kebon Talo dikhawatirkan akan menghambat solusi pengelolaan sampah di Kota Mataram.
Dengan volume sampah yang tinggi dan keterbatasan TPA, TPST modern ini menjadi kunci untuk mewujudkan penanganan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan. (WIL)