Wanapala NTB Desak Pemerintah Tindak Tegas Pencemaran Laut dan Atasi Kesulitan Air di Gili Tramena

Lombok Timur (NTBSatu) – Wahana Pencinta Alam (Wanapala) NTB angkat biacara terkait kesulitan air yang terjadi di Desa Gili Indah yang meliputi Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.
Diketahui, khusus di Gili Meno mengalami krisis air akibat berhentinya pengelolaan air baku oleh PT. Gerbang Emas NTB (BUMD) yang bekerja sama dengan Perumda Dayan Gunung karena petinggi perusahaan beserta mitranya menjadi tahanan Kejaksaan Tinggi NTB.
“Sampai saat ini mati total, di mana sekarang Gili Meno dalam keadaan terpuruk, dikarenakan kebutuhan primer masyarakat dan wisatawan tidak terpenuhi,” kata Ketua Wanapala NTB, Arie Syahdi Gare, Rabu, 5 Juni 2024.
Seperti sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Gili Meno dan gili lainnya mengalami dampak buruk dari PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) yang membuang limbah pengolahan ke dasar laut yang menyebabkan kerusakan terumbu karang dan mengecilnya zona snorkeling Gili Indah.
TCN sendiri berkeja sama dengan Perumda Lombok Utara dalam pengelolaan air bersih yang dikhususkan di Gili Trawangan, tapi tidak mengaliri Gili Meno dan Gili Air
Berita Terkini:
- Meninggal saat KKN di Maluku Tenggara, Mahasiswa UGM asal Sumbawa Dipulangkan Hari ini
- Polres Lombok Timur Dituding Tebang Pilih Kasus Nelayan Maringkik
- 272 Kasus Korupsi di NTB, Kerugian Negara Mencapai Rp240 Miliar
- Keluarga Minta Jenazah Juliana Marins Diautopsi Ulang, Pemprov NTB: Itu Hak Mereka
- Prihatin, Pendaftar SDN 36 Ampenan Hanya Dua Siswa
Hal itupun dikonfirmasi oleh Kepala Dusun (Kadus) Gili Meno, Masrun, dan tim observasi lapangan Wanapala NTB.
“Masyarakat juga melakukan aksi damai di kantor DPRD Lombok Utara menuntut untuk mengembalikan kebutuhan air bersih di Gili Indah,” ucap Masrun.
Menurutnya, aktivitas yang dilakukan PT TCN tidak hanya memberikan dampak buruk yang signifikan terhadap ekosistem laut, tetapi juga kepada perekonomian masyarakat.
“Di mana yang kita tau daya tarik utama yang dimiliki Gili Tramena adalah wisata bawah laut,” ujarnya.
Wanapala NTB pun meminta agar KLHK, KKP, dan pemerintah terkait untuk bersikap tegas kepada aktivitas PT TCN karena ini menyangkut sumber penghidupan masyarakat keselamatan lingkungan. (MKR)