
Mataram (NTBSatu) – Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana telah meninjau uji coba pengolahan sampah dengan teknologi modern di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya.
Usai melihat TPST, ia mengatakan para pekerja belum dilengkapi dengan alat pelindung telinga yang memadai.
“Pengolahan sampah dengan teknologi modern ini seperti sebuah pabrik yang menimbulkan suara tinggi di areal TPST. Oleh karena itu, para pekerja harus disediakan alat pelindung telinga untuk mencegah gangguan pendengaran,” jelas Mohan.
Mohan menekankan pentingnya keselamatan pekerja sebagai prioritas utama dalam pengoperasian TPST Sandubaya.
Meskipun suara bising tidak sampai ke permukiman penduduk, ia menegaskan bahwa kesehatan para pekerja harus tetap dijaga.
Selain alat pelindung telinga, Mohan juga mengapresiasi kesiapan TPST Sandubaya dalam hal penempatan SDM, infrastruktur, dan fasilitas.
Berita Terkini:
- Fraksi PAN DPRD NTB Wacanakan Ganti Sekda
- Isu Mutasi Pejabat Pemprov NTB Mencuat, Pengamat: Meritokrasi Jangan Hanya Slogan Politik
- 10 Proyek Embung di Lombok Timur Berpeluang Bermasalah, Gubernur NTB Didesak Bersikap
- Empat Hari Hilang, Peselancar Asal Sumbawa Belum Ditemukan
- Kapolresta Mataram Sesalkan Marak Pemerasan Investor Berkedok Ormas
Ia optimis bahwa TPST ini akan mampu memaksimalkan pengelolaan sampah di Kota Mataram.
“Hasilnya memang sudah hampir sempurna. Ini hanya masalah waktu dan penyesuaian, karena kita baru memulai dan masih belajar,” katanya
TPST Sandubaya diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok, Lombok Barat.
Dengan teknologi modernnya, residu yang tidak dapat diolah menjadi pakan maggot, pupuk kompos, atau batako menjadi satu-satunya sampah yang dibuang ke TPA.
Langkah Mohan dalam menegur dan meminta kelengkapan alat pelindung telinga bagi pekerja TPST Sandubaya menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan dan kesejahteraan pekerja. (WIL)