Mataram (NTBSatu) – Siswa kelas 6 SD dan kelas 9 SMP di Kota Mataram telah selesai melaksanakan Asesmen Sekolah atau Ujian Sekolah. Siswa kelas 6 SD selesai pada Senin, 20 Mei 2024. Sementara, kelas 9 SMP selesai lebih dulu tanggal 18 Mei 2024.
Hasil asesmen sekolah yang dilaksanakan selama sepekan kemarin itu langsung dikoreksi oleh para guru secara serentak pada Senin, 20 Mei 2024.
“Proses koreksi hasil jawaban siswa dalam Asesmen Sekolah jenjang SD dan SMP di Kota telah selesai kemarin. Pengumpulan dan pemeriksaan hasil Asesmen Sekolah sepenuhnya kewenangan satuan pendidikan,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Mataram, Syarafudin, S.Pd., M.Pd., Selasa, 21 Mei 2024.
Jika masih ada satuan pendidikan yang belum melaksanakan koreksi, pihaknya mempersilakan menentukan jadwal selain tanggal 20 Mei.
“Sekolah dapat menentukan jadwal pemeriksaan hasil asesmen selain tanggal 20 Mei. Harapannya pada minggu ini bisa selesai,” kata Syarafudin.
Untuk mekanisme koreksi, dirinya telah memberikan petunjuk yang tertuang dalam Petunjuk Teknik (Juknis) Asesmen Sekolah SD dan SMP Kota Mataram Tahun Ajaran 2023/2024.
Berita Terkini:
- Pengendalian Inflasi NTB Telan Anggaran Rp295,33 Miliar
- Pembalap ARRC 2024 Sempatkan Nikmati Mandalika Sebelum Balapan
- Didampingi Staf Ahli Wapres, Aji Rum Kawal Penuntasan Lahan Pembangunan IAIN Bima
- Inspektorat Audit Investigasi Keuangan Rp32 Miliar PT GNE
- Aktivis Mahasiswa Lombok Timur Desak Dirut RSUD Soedjono Dipecat
“Untuk soal Asesmen Sekolah yang bentuknya pilihan ganda dan uraian diperiksa secara manual oleh dua guru korektor, dengan penugasan dari kepala sekolah mengacu pada pedoman penskoran,” jelas Syarafudin.
Bagi sekolah yang sudah menyelesaikan koreksi hasil Asesmen Sekolah, bisa mulai menyusun laporan bersamaan nilai rapor siswa dan diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kota Mataram. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban untuk penggunaan blangko ijazah nanti.
“Kami minta sekolah agar menyampaikan laporan tersebut, termasuk data lengkap kelulusan dari satuan pendidikan,” tandas Syarafudin. (JEF)
