Dinas Dikbud Kota Mataram Larang Acara Perpisahan Siswa di Luar Kota, Ini Alasannya
Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota Mataram kembali menegaskan larangan bagi sekolah-sekolah untuk mengadakan acara perpisahan di luar wilayah Kota Mataram.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Yusuf mengingat tragedi kecelakaan bus yang menewaskan 11 siswa di Depok beberapa hari lalu.
“Surat edaran sudah kami keluarkan dua bulan lalu,” jelas Yusuf.
“Dalam surat edaran tersebut, kami secara tegas melarang sekolah untuk mengadakan liburan perpisahan di luar Mataram, bahkan kami mendorong untuk sekolah perpisahan di Teras Udayana,” lanjutnya.
Yusuf mengatakan, pihaknya juga mendorong sekolah untuk memanfaatkan berbagai fasilitas publik yang tersedia di Kota Mataram seperti taman dan ruang terbuka hijau (RTH) untuk acara perpisahan.
“Kita ingin meramaikan fasilitas yang ada di Kota Mataram,” katanya.
Bagi sekolah yang melanggar aturan, Yusuf menegaskan akan memberikan sanksi.
“Sanksi pertama akan ditegur asalkan jangan ada polemik yang terjadi seperti pemungutan uang melalui iuran,” terangnya.
Ia juga mengingatkan kepada kepala sekolah untuk tidak menggunakan atribut sekolah seperti kop sekolah dalam acara perpisahan.
Berita Terkini:
- Korban Banjir dan Longsor Sumatra Bertambah: 969 Warga Meninggal, 262 Masih Hilang
- Dituding Berbohong soal Listrik Aceh Nyala 93 Persen, Bahlil Akhirnya Minta Maaf
- 9.416 PPPK Paruh Waktu Pemprov NTB Segera Kantongi NIK
- Dirut PLN Minta Maaf ke Warga Aceh, Pemulihan Listrik Masih Terkendala Teknis
- Meningkatnya Risiko Influenza pada Anak: Pencegahan, Gejala, dan Pentingnya Vaksinasi
“Kalau ada kop sekolah untuk pembuatan surat izin dan lainnya, itu ide dari sekolah, kita sudah ingatkan kalau mau, sekolah rapat sendiri tanpa menggunakan fasilitas sekolah,” tambahnya.
Secara terpisah, kebijakan Pemkot Mataram untuk liburan diluar Mataram mendapat dukungan dari masyarakat, khususnya wali murid.
“Saya setuju dengan larangan ini. Keselamatan anak-anak adalah yang utama,” ujar masyarakat Mataram Ainaya.
Ia mengatakan bahwa lebih baik mengadakan perpisahan di Mataram saja, masih banyak tempat yang dapat digunakan.
Selain Ainaya, Nurul berharap agar Pemkot Mataram dapat terus mengawasi dan menegakkan aturan ini dengan tegas.
“Jangan sampai ada sekolah yang bandel dan tetap mengadakan perpisahan di luar Mataram, jangan sampai tragedi di Depok terulang kembali di Mataram,” harap Nurul. (WIL)



