Lombok Timur (NTBSatu) – Penyaluran bantuan pangan beras di Kabupaten Lombok Timur telah masuk fase ketiga per Maret 2024. Bantun tersebut berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Kepala Bulog Lombok Timur, M Syaukani, mengingatkan agar setiap pemerintah desa tidak melakukan permainan data. Misalnya dengan mengubah data penerima CBP di tengah jalan.
Namun pengubahan data hanya bisa dilakukan jika penerima sudah meninggal dunia, penerima menolak menerima bantuan, atau pindah domisili.
“Kalau masalah dobel saat ini sudah tidak ada, karena datanya sudah menggunakan NIK. Jadi tidak bisa diganti begitu saja penerima bantuan ini,” kata Syaukani,
Diketahui jumlah CBP yang disalurkan Bulog Lombok Timur mencapai 1.600 ton untuk tahap ketiga. Penyaluran tersebut dituntaskan pada 22 Maret 2024 lalu.
Berita Terkini:
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
Syaukani mengklaim, Lombok Timur menjadi yang tercepat dalam penyalur secara nasional. Bahkan sejak tahap pertama pada Januari lalu.
“Percepatan pendistribusian CBP ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan Pemkab Lotim,” kata Syaukani.
Selain itu, ketersediaan beras juga menjadi faktor paling menentukan. “Stok beras kita alhamdulillah masih cukup banyak dan cukup untuk pendistribusian sampai tiga bulan mendatang,” ucapnya.
Program itu ditujukan untuk mengentaskan lonjakan harga beras di tengah kemarau panjang. Di mana musim tanam padi sempat tertunda akibat El Nino.
Sebagai informasi, jumlah Penerima Bantuan Pangan (PBP) beras di Lombok Timur meningkat di tahun ini, yaitu dari 151.139 penerima menjadi 155.796 penerima.
Masing-masing penerima akan diberi 10 kilogram beras per bulannya, atau akan digelontorkan 9.347.760 kilogram hingga Juni 2024. (MKR)