Lombok Timur (NTBSatu) – Bulog Cabang Lombok Timur mengancam mitranya yang memainkan harga beras. Bahkan ia menyebut tak segan mencoret mitra yang tak taat aturan.
“Kalau ada yang menjual di atas HET kita akan coret dari daftar mitra Bulog,” kata Kepala Bulog Lombok Timur, M Syaukani, Jumat, 29 Maret 2024.
Melihat turunnya harga beras saat ini, pihaknya menyebut akan terus berupaya menjaga kestabilan harga. Di mana Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium Rp10.900 per kilogram.
Ia berharap, tidak ada mitra Bulog yang menjual beras di atas HET. Pihaknya pun bekerja sama dengan Pemkab Lombok Timur dan Satgas Pangan untuk melakukan pengawasan.
Sementara, Bulog Lombok Timur kembali menyalurkan bantuan pangan beras tahap tiga tahun ini. Bantuan pangan tersebut berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Berita Terkini:
- Gembar-gembor NTB Mendunia, Petani Jagung Menjerit Akibat Harga Anjlok
- Peternak Sapi Demo di Pelabuhan Gili Mas, 14 Ekor Mati karena Dehidrasi
- Maia Estianty Kenang Kebaikan Hotma Sitompul dan Sesal Rossa Lewatkan Telepon Terakhir Mendiang Titiek Puspa
- iPhone 17 Segera Meluncur, Bentuk Kameranya Jauh Berubah
Jumlahnya mencapai 1.600 ton untuk tahap ketiga. Penyaluran tersebut dituntaskan pada 22 Maret 2024 lalu.
Syaukani mengklaim, Lombok Timur menjadi yang tercepat dalam penyalur secara nasional. Bahkan sejak tahap pertama pada Januari lalu.
“Percepatan pendistribusian CBP ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan Pemkab Lotim,” kata Syaukani, Jumat, 29 Maret 2024.
Selain itu, ketersediaan beras juga menjadi faktor paling menentukan. “Stok beras kita alhamdulillah masih cukup banyak dan cukup untuk pendistribusian sampai tiga bulan mendatang,” ucapnya.
Program itu ditujukan untuk mengentaskan lonjakan harga beras di tengah kemarau panjang. Di mana musim tanam padi sempat tertunda akibat El Nino.
Sebagai informasi, jumlah Penerima Bantuan Pangan (PBP) beras di Lombok Timur meningkat di tahun ini. Yaitu dari 151.139 penerima menjadi 155.796 penerima.
Masing-masing penerima akan diberi 10 kilogram beras per bulannya, atau akan digelontorkan 9.347.760 kilogram hingga Juni 2024. (MKR)