Mataram (NTBSatu) – Beberapa bulan yang lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mendapatkan bantuan pembangunan pusat pengendalian dan operasional tahun 2024.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan anggaran sekitar Rp1,5 miliar – Rp2 miliar untuk gedung pemantau kebencanaan.
Sebelumnya, bantuan tersebut diberikan karena Kota Mataram rawan tsunami dan gempa bumi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noor menjelaskan, berdasarkan jadwal proyek ketangguhan bencan dimulai tahun 2022-2025.
“Program ini telah berjalan di Kota Mataram dan akan berakhir tahun 2024, sebagai tindaklanjut program Idrip. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui bantuan Bank Dunia akan membangun pusat pengendalian dan operasional (Pusdalop) dan tower early warning system,” jelasnya, Kamis 21 Maret 2024.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
“Dan itu sudah termasuk persiapan lahan, administrasi dan lain sebagainya,” tambahnya.
BNPB menggelontorkan bantuan tersebut di 30 Kabupaten Kota di Indonesia. Selain itu, Provinsi NTB mendapatkan jatah bantuan di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Utara.
“Untuk pembagunan gedung pusdalop dan delapan tower early warning system, pemerintah pusat rencana akan mengalokasikan anggaran Rp1,5 miliar-Rp 2 miliar lebih,” ujar Mahfuddin.
Berdasarkan permintaan pusat, Kota Mataram hanya menyediakan lokasi lahan seluas 17×22 meter atau 4 are, dan harus berada di Kantor BPBD.
Pertimbangan teknis pemerintah pusat membangun gedung pemantau kebencanaan, karena Kota Mataram memiliki kriteria sebagai ibukota provinsi yang tentunya konsentrasi masyarakat berada di kota.
Kedua, sebagai pusat kota sehingga Kota Mataram harus tangguh menghadapi potensi ancaman bencana. Pertimbangan terakhir, berdasarkan pemetaan BNPB bahwa Kota Mataram, rawan terjadi tsunami dan gempa bumi.
Selain gedung pusdalops delapan tower peringatan dini bencana akan dipasang di delapan titik, seperti di Kelurahan Jempong Baru, Tanjung Karang, Tanjung Karang Permai, Kekalik Jaya, Ampenan Selatan, Banjar, Bintaro, dan Ampenan Tengah. (WIL)