BERITA LOKALISU SENTRAL

BPOM Temukan Ratusan Sampel Takjil Mengandung Formalin dan Boraks, Kenali Ciri-cirinya

Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram, Yosef Dwi Irwan Prakasabahan, mengatakan, makanan mengandung zat-zat kimia yang bisa saja berbahaya bagi tubuh.

Formalin dan boraks, bahan berbahaya tersebut sering digunakan sebagai bahan untuk mengawetkan makanan. Selain harganya yang murah, ternyata campuran boraks dapat memberikan tambahan rasa gurih pada makanan.

Boraks dikenal pula dengan nama sodium borate, sodium tetraborate atau disodium tetraborate. Zat ini banyak dipakai dalam berbagai hal seperti pembuatan kosmetik, deterjen, pembasmi serangga, gelas, dan keramik.

“Kegunaan boraks adalah sebagai bahan pengawet, maka banyak pedagang nakal yang memanfaatkan kegunanaannya sebagai bahan pengawet makanan,” ujar Yosef pada NTBSatu, Jumat, 15 Maret 2024.

Selain dapat menyebabkan demam, mual, dan gagal ginjal boraks dapat menyebabkan kematian.

Berita Terkini:

Akhir-akhir ini bahan berbahaya tersebut acap kali digunakan untuk mengawetkan makanan, seperti tahu, mi basah, ikan dan daging ayam.

Lanjut Yosef, formalin dan boraks sebenarnya bahan kimia yang hanya boleh digunakan untuk keperluan di luar tubuh. Artinya boraks dan formalin tidak boleh masuk ke dalam tubuh manusia karena akan sangat merusak organ-organ yang ada.

“Masyarakat harus teliti sebelum akhirnya membeli produk pangan di pasaran. Memang tak mudah bila hanya dilihat secara kasat mata, namun ada beberapa ciri khas makanan mengandung borak yang bisa diamati,” ungkapnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button