BERITA LOKALDaerah NTB

Penurunan Produksi Padi Berpotensi Terjadi di Wilayah NTB

Mataram (NTBSatu) – Total potensi produksi padi pada Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 602,03 ribu ton GKG.

Badan Pusat Statistik Provinsi NTB, menyebut, angka tersebut mengalami penurunan sekitar 274,33 ribu ton GKG atau 31,30 persen dibandingkan 2023 yaitu sebesar 876,36 ribu ton GKG.

Kepala BPS NTB, Wahyudin, mengatakan potensi penurunan produksi padi yang cukup besar terjadi di tiga wilayah.

IKLAN

“Ada 3 wilayah yang berpotensi turun cukup besar pada Januari–April 2024 dibandingkan periode sebelumnya, terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Bima,” ucap Wahyudin saat rilis Berita Statistik, Jumat, 1 Maret 2024.

Sementara, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2024 adalah Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa.

Berita Terkini:

Sedangkan tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama, terang Wahyudin, ada Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, dan Kota Bima.

IKLAN

“Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram ada potensi kenaikan produksi padi pada Januari-April 2024,” imbuhnya.

Pada Januari 2024, produksi beras diperkirakan sebanyak 18,23 ribu ton, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2024 ialah sebesar 324,66 ribu ton.

Sehingga potensi produksi beras pada Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 342,89 ribu ton.

Wahyudin menerangkan, luas panen padi pada 2023 mencapai sekitar 287,51 ribu hektare, mengalami kenaikan sebanyak 17,42 ribu hektare atau 6,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 270,09 ribu hektare.

Produksi padi di NTB pada 2023 sebesar 1,54 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 85,59 ribu ton atau 5,89 persen dibandingkan produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 1,45 juta ton GKG.

“Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 876,27 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 48,75 ribu ton atau 5,89 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 827,52 ribu ton,” tandasnya. (STA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button