Mataram (NTBSatu) – Kementerian Keuangan, melalui Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat realisasi pendapatan negara pada Januari 2024 terkumpul Rp654,07 miliar atau 6,86 persen dari target.
Kepala Bidang PAPK, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTB, Ana Sariasih, mengatakan realisasi tersebut tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pendapatan negara sudah tercatat 6,86 persen dari target 2024 Rp9.535,68 miliar. Kinerja ini tumbuh 67,33 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Ana dalam pers ALCo Regional Provinsi NTB Realisasi APBN lingkup NTB, Rabu, 28 Februari 2024.
Mayoritas pendapatan negara tersebut, berasal dari Penerimaan Perpajakan yang menyumbang 84,91 persen sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meraup 15,09 persen.
Adapun Pajak Penghasilan yang merupakan salah satu komponen Penerimaan Perpajakan, mampu tumbuh sebesar 39,67 persen dibandingkan tahun lalu dengan capaian realisasi Rp183,02 miliar per 31 Januari 2024.
Diketahui, tahun ini target pendapatan negara naik 30,65 persen, dari Rp7.298 miliar di tahun 2023 menjadi Rp9.535 miliar di tahun 2024.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
“Kenaikan tersebut terjadi karena adanya penambahan target Bea Keluar yang mengalami kenaikan 50,47 persen, dari Rp3.161 miliar naik ke angka Rp4.756 miliar,” ungkap Ana.
Peningkatan target pada komponen Pajak Perdagangan Internasional, jelas Ana, dapat diimbangi dengan peningkatan realisasi yang
ditunjukkan dengan pertumbuhan penerimaannya sebesar 186,7 persen dibanding tahun lalu.
Sementara, inflasi di Provinsi NTB pada Januari 2024 tercatat 0,04 persen dari kuartal ke kuartal (qoq) dan 2,87 persen dari tahun ke tahun (yoy).
Ia menyebutkan pertumbuhan sektor terbesar dalam struktur produk domestik regional bruto di NTB adalah sektor jasa keuangan (10,31 persen), jasa lainnya (7,84 persen) dan jasa transportasi (7,82 persen).
“Pada sektor jasa keuangan, pertumbuhan ditunjukkan dengan pinjaman dari bank dan simpanan masyarakat yang meningkat dan jasa transportasi dipicu oleh peningkatan jumlah penumpang udara berangkat sebesar 10,89 persen,” tutupnya. (STA).