Lombok Timur (NTBSatu) – Kucuran dana yang yang akan diberikan Bank Dunia (World Bank) untuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan di Kabupaten Lombok Timur hingga saat ini masih berpotensi dibatalkan.
Pasalnya, pihak Bank Dunia hingga saat ini belum puas dengan pemenuhan dokumen maupun progres proyek fisik filterisasi air yang terletak di Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur tersebut.
Salah satunya adalah belum dibuatnya dokumen persetujuan masyarakat yang tanahnya dilewati oleh pipa ataupun peralatan SPAM Pantai Selatan.
“Seharusnya dokumen-dokumen itu sudah disiapkan kepada kami. Jadinya tidak ada jaminan loan ini akan dikucurkan, bisa saja batal,” kata salah seorang perwakilan Bank Dunia saat rapat dengan Pemda Lombok Timur, Senin, 26 Februari 2024.
Menjawab permintaan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur, Achmad Dewanto, mengatakan akan segera menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, termasuk soal kesanggupan warga yang tanahnya dilalui oleh proyek tersebut.
Berita Terkini:
- Ustaz Abdul Somad Sempat Terjebak di Kerusuhan Lapas Narkotika Sumatera Selatan
- Aliansi Paguyuban Gelar Aksi Simbolik di Depan Polda NTB, Menduga Kematian Brigadir Nurhadi Campur Tangan Atasan
- 38 Delegasi dari 28 Negara Jajaki Kuliner – Pariwisata NTB
- Hindari Praktik Percaloan, DPRD NTB Usulkan Seleksi Terbuka Kepala SMA dan SMK
“Saya tidak bisa menyediakan dokumen yang dibutuhkan, karena pemberitahuan kedatangan Bank Dunia kepada kami juga sangat tiba-tiba,” ungkap Dewanto.
Selain itu, progres yang lamban juga menjadi catatan pihak Bank Dunia. Diketahui, Pemda Lombok Timur kembali meminta tambahan waktu tiga bulan ke depan untuk merampungkan proyek tersebut.
Sebelumnya, Pemda Lombok Timur juga pernah meminta perpanjangan waktu hingga awal 2024 setelah gagal memenuhi target awal perampungan proyek pada Desember 2023.
SPAM Pantai Selatan sendiri merupakan proyek strategis nasional yang ditalangi Pemerintah Pusat melalui pinjaman Bank Dunia. Anggarannya mencapai Rp120 miliar.
Upaya filterisasi air sungai menjadi air bersih untuk masyarakat Lombok Timur bagian selatan itu akan disedot dari Sungai Tibu Krodet yang terletak di Kecamatan Sikur. (MKR)