Kota Bima (NTBSatu) – Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Kota Bima mulai mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gufran menyampaikan, sejauh ini, beberapa kelurahan di Kota Bima mulai terdampak krisis air bersih.
Seperti di Kelurahan Paruga, Tanjung, Melayu, Rontu, Sambinae, Sadia, Dara.
“Wilayah-wilayah itu sudah mulai kita salurkan untuk kebutuhan air bersihnya,” kata Gufran kepada NTBSatu, Rabu, 5 Juni 2024.
Gufran mengatakan, ketersediaan air bersih dalam mengantisipasi kebutuhan masyarakat selama musim kemarau ini tercukupi.
Berita Terkini:
- Izin Jalan Ribuan Sapi Bima Belum Keluar, Peternak Desak Gubernur NTB Segera Carikan Solusi
- Ibunda Bimbim Meninggal Dunia, Ini Lagu Haru Slank yang Terinspirasi Olehnya
- Profil Bunda Iffet Ibu Bimbim, Sosok Penting Penyelamat Slank dari Keterpurukan
- Ratusan Peserta Ikuti Rally Rumble 2025, Ajang Tenis Terbesar di Mataram
- Siswi Asal Sumut Ini Lulus di 15 Universitas Top Dunia, Berikut Daftarnya
BPBD Kota Bima dibantu oleh Dinas Sosial dan stakeholder terkait serta pihak kepolisian, melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kota Bima sebanyak lima tangki per hari.
“Ketersediaan air bersih di Kantor BPBD Kota Bima selalu ada dengan sumur bornya yang memiliki kedalaman kurang lebih 250 meter,” ungkapnya.
Tak hanya melayani kebutuhan air di Kota Bima saja, Gufran mengakui pihaknya juga ikut membantu masyarakat di Kabupaten Bima.
“Bantuan juga kami salurkan ke teman-teman yang ada di Kabupaten Bima setiap dua hari sekali. Mobil tangki Polisi Kabupaten Bima mengambilnya di BPBD untuk suplai air bersih di wilayah Kecamatan Woha, Belo, dan Palibelo,” tandasnya. (MYM)