Mataram (NTBSatu) – Masyarakat Kecamatan Mpunda, Kota Bima akhirnya bisa tidur nyenyak. Mereka dipastikan bisa menikmati air bersih pasca-sumur bor sebagai sumber air telah diperbaiki.
“Alhamdulillah, (air bersih) hari ini sudah bisa terlayani,” kata Kepala UPT Air Minum Dinas PUPR Kota Bima, Syarifuddin kepada NTBSatu, Jumat, 24 Mei 2024.
Sumur bor di Kecamatan Mpunda ada dua titik. Satu dibawa ke Kelurahan Manggemaci, satu lagi untuk Kelurahan Sambinae.
“Yang bermasalah kemarin di Sambinae, tapi Alhamdulillah sudah bisa,” ucap Syarifuddin.
Proyek sekitar tahun 2023 ini dikerjakan maksimal oleh Syarifuddin, menyusul dia baru bertugas di UPT Air Minum.
Kerja dimulai sekitar Minggu, 19 Mei hingga Kamis, 23 Mei 2024 malam. Proses perbaikan diakuinya memakan waktu cukup lama, mengingat banyak hal yang harus dikerjakan, seperti pengangkatan, penurunan hingga cek pompa air.
“Tadi malam sudah selesai. Hari ini kita masih di lokasi untuk mengecek,” jelasnya.
Baca Juga:
- Ummat Borong 6 Penghargaan LLDikti Wilayah VIII Award, Ikhtiar Kampus Unggul
- Santri Al-Ishlahul Ittihad Gelar Pertunjukan Seni Tradisional Dipadukan Seni Islami
- ANTV PHK Massal Karyawannya, Ini Deretan Program yang Pernah Populer
- Menelusuri Jejak PMI Legal di Malaysia: Rindu Bekerja di Kampung Sendiri, Titip Pesan untuk Gubernur NTB Terpilih
- Dua Mahasiswa Ummat Borong Juara Kompetisi Canva Tingkat Nasional
Untuk di Kelurahan Sambinae, diperuntukkan untuk RT 12 dan RT 11. Pembagiannya dilakukan secara bertahap. Hari ini adalah jatah RT 12. Sabtu besok, 25 Mei 2024 giliran RT 11.
“Untuk RT 12 Alhamdulillah sudah clear. Nanti kami turun ke lokasi untuk memastikan RT 11 yang mendapat giliran,” ucap Syarifuddin.
Masyarakat diminta menggunakan air dengan sebaik-baiknya dan sesuai kebutuhan. Apalagi saat ini memasuki musim kemarau. Warga Kecamatan Mpunda juga diimbau menjaga dan merawat sumur bor yang telah disiapkan.
“Jadi, ini demi kepentingan dan kebaikan masyarakat. Karena kita di UPT bersifat teknis, hanya memperbaiki. Tapi kalau soal menjaga sumur bor, itu ada di masyarakat,” tutupnya. (KHN)