BERITA LOKALPolitik

Caleg Gagal yang Malu ke RSJ Bisa Konsultasi Melalui WhatsApp

Mataram (NTBSatu) – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma menyiapkan layanan online bagi para calon legislatif (Caleg) di NTB.

Direktur RSJ Mutiara Sukma dr. Wiwin Nurhasida menyebut, para Caleg dari berbagai wilayah di NTB bisa menghubungi pihaknya melalui WhatsApp. Pihak RSJ menyiapkan “Lapor Budir Mutiara Sukma”.

“Jadi buat yang malu datang langsung (ke RSJ) bisa melalui Lapor Budir Mutiara Sukma berbasis WhatsApp. Bisa telepon kalau butuh teman bicara,” katanya kepada wartawan via telepon, Jumat, 16 Februari 2024.

Bahkan rumah sakit jiwa yang bertempat di Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram itu menyediakan layanan hingga sore hari ini. Hal tersebut dilakukan untuk membantu para Caleg yang merasa malu mendatangi rumah sakit saat ramai.

“Kalau mau tatap muka, jadi memungkinkan bisa dateng sore hari,” ujar Wiwin.

Berita Terkini:

Diakuinya, hingga hari ini belum ada politisi yang ikut dalam pemilu 2024 yang melapor ke RSJ Mutiara Sukma. Sehingga tren laporan dibanding tahun sebelumnya belum bisa terbaca.

IKLAN

“Mungkin pekan ini atau di atas tiga hari setelah pemilu diperkirakan baru datang mereka (caleg yang melaporkan),” ucapnya.

Wiwin menjelaskan, pihaknya telah membuat diskusi tentang judul Baper Pasca Pemilu. Diskusi ini menjelaskan bagaimana kondisi psikologis pada caleg pasca mengikuti Pemilu.

“Misalnya ada kejadian kecemasan marah, sedih, cemas itu adalah sebuah kondisi normal. Bukan gangguan jiwa yang harus dibawa ke RSJ,” jelas Wiwin.

Hingga saat ini, sambung Wiwin, rumah sakit jiwa telah menyiapkan dokter spesialis sebanyak enam orang dan ahli psikologi sebanyak empat orang.

“Sementara total pasien hingga hari ini yang dirawat inap ada 56 orang. Tempat tidur yang tersisa sekitar 30-40 tempat. Artinya kalau ada kondisi yang butuh rawat inap (pihak RSJ) siap secara sumber daya,” tutup direktur. (KHN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button