Mataram (NTBSatu) – Di tengah semarak menyambut pesta demokrasi, ada kabar gembira turut datang dari industri kertas.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menyebut kinerja industri kertas mengalami pertumbuhan positif pada 2023.
“Pertumbuhan industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman yang mencapai 4,52 persen dipengaruhi oleh kenaikan permintaan percetakan menjelang Pemilu 2024,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 13 Februari 2024.
Diketahui, persentase pertumbuhan industri kertas meningkat dari tahun sebelumnya. Pada 2022, pertumbuhan sektor tersebut hanya 3,73 persen.
Sementara Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida mengatakan, Pemilu 2024 menjadi peluang untuk meningkatkan produktivitas dan perbaikan keuangan emiten industri kertas secara langsung.
Ia juga menggarisbawahi, tantangannya pada pemilu 2024 saat ini adalah ketatnya waktu persiapan, namun hal ini adalah untuk mencegah banyaknya insiden keterlambatan.
Berita Terkini:
- Netizen Lancarkan “Serangan” setelah Mobil Damkar Diminta Bayar Parkir saat Bertugas
- Ratusan Mahasiswa Tamsis Bima Bakal Diwisuda, Ada yang Lulus Hanya 3,5 Tahun
- Wagub NTB Umi Dinda Klarifikasi Penundaan Mutasi: Terkendala Rekomendasi Kemendagri
- PKBI NTB: Bentuk Satgas PPKS, Batalkan Peleburan DP3AP2KB
Sebelumnya, KPU mengumumkan telah mencetak 1,2 miliar lebih surat suara.
Pemilu 2024 melibatkan 823.220 titik TPS yang masing-masing membutuhkan 5 kotak suara. Sehingga estimasi kebutuhan kertas mencapai 20-22 ton.
Liana mengatakan, permintaan untuk industri kertas sebagai pemasok atau bahan baku untuk kertas pemilu, secara jumlah tidak terlalu berbeda dengan persiapan Pemilu 2019 silam.
“Oleh karena itu, industri kertas secara prinsip sudah aware dan sudah mempersiapkan kertas untuk nantinya dapat digunakan untuk dicetak menjadi kertas Pemilu,” ungkapnya. (STA)