Daerah NTB

Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pasar Seni Senggigi Segera Diperbaiki

Mataram (NTBSatu) – Sejak pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, keberadaan Pasar Seni Senggigi, Lombok Barat, nampak tidak terurus.

Pada era 1990-an Pasar Seni Senggigi menjadi salah satu tempat populer di NTB. Termasuk menjadi tempat favorit wisatawan mancanegara (Wisman) dan wisatawan nusantara (Wisnus) untuk melihat maupun berbelanja produk lokal khas Pulau Lombok.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi NTB, Jamaluddin Malady mengatakan, untuk mengembalikan potensi pasar yang berjarak sekitar 10 Kilometer dari Kota Mataram itu, Pemprov NTB segera akan melakukan revitalisasi atau perbaikan terhadap Pasar Seni Senggigi itu.

Bukan tidak mungkin untuk mengembalikan popularitas pasar tersebut. Mengingat di belakangnya terhampar Pantai Senggigi yang tetap mempesona.

“Alhamdulillah tahun ini kita akan mendapatkan anggaran dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),” kata Jamaluddin pada Senin, 29 Januari 2024.

Meski anggaran yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat tidak banyak, namun ia yakin penyaluran anggaran tersebut akan tetap berlanjut.

IKLAN

Apalagi, dari Pemerintah Pusat sudah turun ke lokasi dalam rangka melakukan pengecekan langsung terhadap keberadaan Pasar Seni itu.

“Untuk anggaran awal, Pemerintah Pusat baru memberikan sekitar Rp2,2 miliar. Mudah-mudahan setelah Pilpres akan di tambah lagi anggarannya. Karena sebenarnya RAB yang kita ajukan itu Rp46 miliar untuk merevitalisasi Pasar Seni itu,” jelasnya.

Baca Juga: Lombok Timur Ajukan 11 Ribu Lebih Tenaga PPPK di Tengah Kejaran Utang Jatuh Tempo

Revitalisasi Pasar Seni Senggigi ini, lanjut Jamaluddin, sedang dalam tahap perencanaan desain dan ditargetkan selesai Maret 2024 mendatang. Setelah itu baru dilakukan pembangunan fisik.

Sementara dari Kemenparekraf sendiri menginginkan, konsep pembangunannya nanti mirip seperti yang ada di Marlion Park, Singapura. Semacam tempat konser di pinggir pantai.

“Orang datang berwisata nanti sambil mendengar alunan-alunan musik tradisional, ada Gendang Beleq dan terutama tarian-tarian Sasambo,” terangnya.

“Nanti di situ kita jadikan tempat untuk menampilkan kesenian-kesenian daerah kita,” tambahnya.

Setelah bangunan itu diperbaiki, kata Jamaluddin, nantinya akan disewakan juga kepada pihak ketiga, untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Karena di UPTD sekarang kita berlomba-lomba untuk mencari potensi-potensi sumber PAD,” ujar Komandan Lapangan MotoGP itu. (MYM)

Baca Juga: Empat Tahun Ditanam, Pohon Durian Desa Batudulang Sumbawa Sudah Panen Perdana

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button