Mataram (NTBSatu) – Kasus kekerasan seksual di NTB hampir merata terjadi di seluruh kabupaten/kota. Persentase kekerasan seksual yang terlapor se-NTB berada di kisaran 50 persen lebih selama tahun 2023.
Menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, Joko Jumadi, sebagian besar masyarakat yang mengalami kekerasan seksual tidak berani melaporkan kasus tersebut.
“Salah satu hal yang menghambat untuk mengurangi kekerasan seksual ialah sistem penanganan dan pengaduan yang belum maksimal,” ujarnya, Kamis 18 Januari 2024.
Ia juga menambahkan, sistem pengaduan dan penanganan kekerasan seksual di NTB hampir banyak disetiap perguruan tinggi, bahkan sampai saat ini sistem tersebut tidak berjalan maksimal karena masyarakat masih takut untuk melaporkannya.
“Kalau melihat daerah yang rawan itu hampir keseluruhan, begitu pun dengan yang dominan terjadi kekerasan seksual hampir sama rata,” katanya.
Berita Terkini:
- 5 Siswa SD di Lombok Tengah Keracunan MBG, Dikes Tak Terlibat Pengawasan
- Anggota Pansus Diduga Minta Uang Saku, Hamdan Kasim: Ada Kesalapahaman
- Mori Hanafi Usulkan Penambahan Dermaga dan Pelabuhan di NTB untuk Perlancar Distribusi Pangan
- Momen Haru Presenter Indosiar saat Pamit dari Program “Fokus Pagi”
Joko menjelaskan tidak ada wilayah di NTB yang tidak ada kasus kekerasan seksual, bahkan angkanya tidak ada yang kecil, paling rendah sekitar 50 persen.
“Kasus kekerasan fisik lebih sedikit terjadi dibandingkan kasus kekerasan seksual yang di atas 50 persen, itu pun yang terlapor, apalagi kalau tidak terlapor mungkin mencapai 60an lebih,” pungkasnya. (WIL)