Kondisi Iklim NTB: Tiga Tahun Air Melimpah, Kini Kembali Kering

Mataram (NTBSatu) – Perubahan iklim tampak nyata terjadi di NTB. Kondisi curah hujan tinggi yang secara konsisten terjadi selama tiga tahun, namun kini mulai menurun hingga menyebabkan kekeringan.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Cakra Mahasurya Atmodjo Pamungkas menjelaskan, fenomena tersebut terjadi akibat adanya badai el nino yang menimpa wilayah NTB.
“Di NTB untuk tiga tahun ke belakang itu, kita airnya melimpah selama tiga tahun. Jadi sektor pertanian kita cukup atau istilahnya panen besar,” katanya kepada NTBSatu, Jumat, 12 Januari 2024.
Namun, pada tahun 2023 kemarin, mulai masuk badai el nino di NTB. Badai el nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik sehingga mengurangi curah hujan di Indonesia.
“Sampai sekarang pun kita sedang menghadapi el nino, fenomena iklim yang berdampak pada situasi kekeringan karena curah hujan yang turun,” jelasnya.
Berita Terkini:
- Tekad Akademisi Kehutanan Jawab Krisis Iklim, Lokakarya FOReTIKa Hasilkan Peta Jalan Konkret untuk FOLU Net Sink 2030
- Keuntungan Nonton MotoGP Mandalika, Dapat Potongan Harga Tiket-Kesempatan Foto dengan Pembalap
- Program SSI JKN, Warga Rentan di Lombok Timur Kini tak Lagi Khawatir saat Sakit
- Pemprov NTB Dorong KEK Mandalika Jadi Destinasi Wisata Unggulan Kelas Dunia
“Kondisi ini secara gambaran besarnya dapat dikatakan, bahwa kita setelah mendapatkan air banyak, sekarang sedang kekurangan,” tambah Cakra.
Pihaknya memprakirakan kondisi tersebut masih akan bertahan sampai pada periode bulan Mei.