Mataram (NTBSatu) – Beberapa belakangan ini secara keseluruhan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami peningkatan kecepatan angin, gelombang laut dan curah hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir.
Forecaster On Duty Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Aprilia Mustika memaparkan, hal tersebut disebabkan karena wilayah NTB berada pada puncak musim penghujan.
Tak hanya musim hujan saja, akan tetapi disertai dengan gelombang atmosfer (ekuatorial rossby dan MJO) di wilayah NTB menambah tingginya potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah NTB.
“Saat ini di NTB terdapat bibit siklon tropis 91S dan 94S di selatan Pulau Jawa, sehingga mengakibat NTB terkena dampak tidak langsung yaitu angin kencang, meningkatnya tinggi gelombang di perairan, serta potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah NTB,” tulisnya berdasarkan rilis BMKG, Rabu 13 Maret 2024.
Sekedar informasi bahwa Siklon 91S merupakan sistem tekanan rendah di Samudera Hindia yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knot atau 46 km per jam dan tekanan udara minimum 1001 hPa (Hectopascal).
Berita Terkini:
- Kapal Rute Poto Tano – Pelabuhan Kayangan Kandas, Seluruh Penumpang Selamat
- UMP NTB Naik Jadi Rp2,6 Juta, Pj Gubernur Beraharap tak Ada PHK
- Pj Gubernur NTB Panggil Kadis Dikbud, Sebut Kabid SMK Berpotensi Dicopot
- Kabid SMK Dikbud NTB Ancam Kontraktor Sebelum Diduga Terima Pungli Rp50 Juta
Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk berkembang menjadi siklon kategori tropis sedang.
Aprilia meminta kepada masyarakat harus mewaspadai potensi terjadinya terjadinya angin kencang, hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada pagi hingga dini hari.
“Masyarakat diimbau untuk selalu tetap waspada dan berhati-hati dengan dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, kilat atau petir, dan pohon tumbang,” ujarnya.
Tinggi gelombang yang diwaspadai yakni mencapai lebih dari 2 meter di Selat Lombok bagian utara dan selatan, Samudra Hindia selatan NTB, Selat Alas bagian utara dan selatan, dan Selat Sape bagian utara dan selatan.
Ia juga meminta kepada masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkini dengan wilayah yang lebih terperinci, dapat mengakses melalui website https://www.bmkg.go.id, :http://cuaca.ntb.bmkg.go.id;
Selain dari website, bisa juga akses melalui media sosial @infocuaca_ntb. Kemudian bisa mendownload aplikasi iOS dan android “Info BMKG”, Call center 196 BMKG atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (WIL)