Mataram (NTBSatu) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) NTB, H. Aidy Furqan langsung menanggapi adanya dugaan jual beli jabatan kepala sekolah di Bima.
Aidy mengaku sudah berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud NTB Bima untuk mengkonfirmasi informasi yang beredar tersebut.
“Saya baru baca di berita saja hari ini, lagi saya konfirmasi dengan teman-teman di Bima, betul atau tidak. Namanya isu, kita harus mengecek kebenaran dan harus membuktikan itu,” ujarnya kepada NTBSatu, Selasa, 9 Januari 2024.
Nanti setelah dikonfirmasi benar ada terjadi, kata Aidy, maka pihaknya akan memberhentikan oknum tersebut bila berasal dari unsur kepala sekolah atau pengawas.
“Kalau memang ada bukti itu terjadi, yang menerima misalnya dari unsur kepala sekolah atau pengawas, maka saya berhentikan dan kembali menjadi guru,” tegasnya.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
Dirinya juga memastikan, tidak akan mengangkat seorang guru pun bila ketahuan mengeluarkan uang untuk menjadi kepala sekolah. Bahkan, Aidy mengatakan, guru tersebut tidak boleh jadi kepala sekolah.
“Jika ada yang ketahuan mengeluarkan uang dan ada data bahwa untuk menjadi kepala sekolah itu membayar, saya pastikan dia tidak boleh jadi kepala sekolah,” ungkapnya.
Calon kepala sekolah yang setor uang juga tidak akan diusulkan oleh pihaknya. “Karena sudah dari awal, caranya tidak benar untuk meraih posisi kepala sekolah,” tambah Aidy.
Ia pun berpesan kepada seluruh guru di NTB untuk tidak terpengaruh bila ada oknum yang mengiming-imingi menjadi kepala sekolah dengan membayar sejumlah uang.
“Saya berpesan jangan terpengaruh, jangan juga sampai berani mengeluarkan uang. Karena memang dalam setiap rencana mutasi itu, ada saja oknum-oknum yang memanfaatkan,” tutur Aidy.