
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diterima NTBSatu, seorang caleg DPRD NTB di Bima inisial B, diduga mencatut nama Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi untuk mengumpulkan sejumlah guru penggerak dan dimintai sejumlah uang belasan juta rupiah.
B melakukan kegiatannya bersama dua orang lain, yakni Pengawas KCD Dinas Dikbud NTB Bima inisial S dan Kepala Sekolah SMAN di Tambora inisial H.
Sumber NTBSatu menyebut, ketiganya memiliki peran berbeda. Caleg DPRD NTB itu berperan mendata nama dan jumlah guru penggerak, calon kepala sekolah yang akan diajukan ke Pj Gubernur.
Sedangkan S dan H bertugas menghubungi para guru penggerak dan kepala sekolah yang masih ingin bertahan. Para kepala sekolah diminta menyiapkan sejumlah uang belasan juta jika ingin bertahan dari jabatannya.
“Jadi ada yang diminta dari Rp17 hingga Rp30 juta. Sesuai dengan besar kecil sekolah,” kata sumber NTBSatu, Minggu, 7 Januari 2024.
Berita Terkini:
- Bukan Kader Partai, Jokowi Ungkap Alasan Pidato di HUT Gerindra
- Polisi Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran Kapal di Pelabuhan Kayangan
- Ratusan Ribu Hektare Lahan Lombok Timur Kritis, Walhi NTB Dorong Pidanakan Penambang Nakal
- Pidato HUT Gerindra, Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi
Bahkan, sudah ada beberapa yang sudah dimintai uang. Salah satunya, sekolah negeri di Langgudu sebesar Rp15 juta. Kemudian, ada juga kepala sekolah di Wera, Kabupaten Bima sebesar Rp10 juta.
Di antara mereka, sambung sumber, ada yang menolak, ada juga yang mengiyakan. “Tapi tidak berani buka suara,” jelasnya.
Sementara bagi guru penggerak yang siap menjadi kepala sekolah , juga dimintai sejumlah uang. Uang mukanya kisaran Rp5 juta hingga Rp10 juta.
“Kuat dugaan setelah mengumpulkan DP (uang muka), oknum Caleg langsung menuju Mataram untuk mengajukan mutasi,” jelas Sumber.
Diketahui juga, B, S, dan H pernah mengumpulkan guru penggerak di Bima pada Senin, 1 Januari 2023 lalu di rumah H. Dalam pertemuan itu, nampak Caleg tersebut hadir dengan menggunakan baju berwarna merah muda.
Ketiganya menjanjikan para guru penggerak akan menggantikan sejumlah kepala sekolah di Bima. Dengan syarat, mereka harus menyerahkan Rp17 juta hingga Rp30 juta.
“Dan mengumpulkan suara untuk caleg tersebut di Pileg 2024. Mereka juga mencatut Pj Gubernur,” ujar Sumber. (JEF)