Mataram (NTBSatu) – Dalam masa akhir jabatannya, Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana saat ini terus mencanangkan percepatan pembangunan fisik, dari perbaikan jalan, fasilitas umum, hingga pembangunan TPST Modern.
Melihat hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram Abdurrahman mengatakan program fisik yang akan dilakukan Wali Kota Mataram tahun 2024 ini seharusnya menjadi fokus prioritas para Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kota Mataram.
“Karena jangan sampai, setelah masa jabatan Wali Kota Mataram, proyeknya tidak dilanjutkan,” katanya Selasa, 9 Januari, 2023.
Abdurrahman juga berharap seluruh OPD untuk segera membuat rancangan program agar pelaksanaannya tidak mengalami kendala sehingga tertunda.
“Jangan sampai proyek tersebut numpuk di akhir tahun, karena biasanya proyek tersebut baru dikerjakan di triwulan keempat,” harapnya.
Berita Terkini:
- Banyak Jabatan Strategis Kosong, Sekda NTB: Mutasi Sangat Diperlukan
- Potret Buram Dusun Meang: Akses Jalan Buruk di Objek Wisata Terbaik, Warganya Merantau Jadi PMI
- Langkah Akhir Jaksa Jelang Penetapan Tersangka Dugaan Korupsi LCC
- Pj Gubernur Jawab Kritik Dewan soal Kisruh DAK Dinas Dikbud NTB: Kadisnya Tetap Dievaluasi
Ia menilai, pada tahun 2023 kemarin, para eksekutif sudah berhasil melaksanakan program dan kegiatannya, sehingga tidak terjadi penumpukan di akhir tahun.
“Harapannya semoga menjadi nilai positif dalam memperbaiki sistem realisasi program kegiatan. Beberapa program fisik yang direncanakan bisa lebih baik dari yang sebelumnya,” jelas Abdurrahman.
Kendati demikian, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram itu melihat program fisik yang dilakukan oleh Pemkot Mataram sebagian besar hanya berfokus di area publik.
“Program tersebut bagus untuk memperlihatkan wajah Mataram yang berwarna-warni, kepada masyarakat luar, setelah dilihat wajah luar cukup baik, kita minta agar eksekutif perhatikan kondisi lingkungan yang ada di Kota Mataram,” tuturnya.
Maka dari itu, Abdurrahman menyoroti persoalan peningkatan ekonomi masyarakat Kota Mataram yang selama ini ada di tahap miskin ekstrem. Ia pun berharap Pemkot Mataram harus memberikan perhatian lebih pada kemiskinan ekstrem.
“Ketika bantuan pusat tidak ada, itu menjadi tanggung jawab dari pemerintah Kota Mataram untuk memperhatikan ranah kemiskinan ekstrem,” pungkasnya. (WIL)