Politik

Banyak Kewenangan Daerah Ditarik ke Pusat, Evi Apita Maya Sebut Otonomi Daerah Kini Seperti “Jasad Tanpa Roh”

Mataram (NTBSatu) – Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) NTB, Evi Apita Maya, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pemprov NTB, pada Selasa, 9 Januari 2024.

Kunker tersebut dalam rangka menyerap aspirasi Pemerintah Daerah (Pemda) terkait banyaknya regulasi yang merupakan kewenangan Pemda. Di mana saat ini kewenangan tersebut ditarik ke pemerintah pusat.

Penarikan sejumlah kewenangan Provinsi oleh pemerintah pusat dianggap kurang tepat dengan prinsip otonomi daerah.

IKLAN

Dalam hal ini, Evi menyampaikan beberapa pertanyaan mengenai pengawas Undang-undang (UU) dan Peraturan Daerah terutama tentang otonomi daerah.

Evi mengaku, selama ini sering menyampaikan persoalan terkait otonomi daerah kepada pemerintah pusat. Terakhir dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Dalam Negeri.

Berita Terkini:

“Saya sampaikan bahwa semenjak ada UU Cipta Kerja dan Minerba, bahwa Otonomi Daerah itu diibaratkan jasad yang tidak ada roh nya,” kata Evi.

Kenapa demikian, lanjut Evi, karena semua kewenangan yang di daerah itu ditarik ke pusat. Istilahnya daerah hanya mendapatkan sampahnya saja.

Lantaran kewenangan itu ditarik ke pusat menyebabkan terhambatnya proses yang seharusnya selesai cepat di daerah, tapi dengan dibawa ke pusat jadi terhambat.

“Jadi inilah yang selalu kita perjuangkan, bahwa otonomi daerah itu dikembalikan lagi ke daerah. Mungkin ada hal-hal tertentu yang bisa memang pusat berperan penting di situ. Tapi hal kecil termasuk galian C juga di tarik ke pusat. Apa-apaan itu kan,” jelasnya.

“Jadi itulah tujuan kita sebagai perwakilan dari daerah menyuarakan apa yang menjadi keluh kesah dan hambatan dari pemerintah daerah ke pusat,” tambahnya.

Evi mengaku, apapun yang menjadi keluhan yang disampaikan oleh Pemprov tadi adalah masukkan yang berharga dan akan terus diperjuangkan.

“Kami memang selama ini tetap suarakan dan minta lagi seperti dulu, bahwa kewenangan otonomi daerah itu benar-benar ada wujudnya ada rohnya. Jangan hanya sekedar namanya saja,” terangnya. (MYM)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button