Ekonomi Bisnis

Diguyur Modal Asing Rp8,61 Triliun di Awal Tahun 2024, Rupiah Makin Perkasa

Mataram (NTBSatu) – Pekan pertama di tahun 2024, Bank Indonesia (BI) mencatat perolehan modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp8,61 triliun selama periode 2-4 Januari 2024.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, para investor nonresiden berinvestasi di pasar surat berharga negara (SBN), pasar saham, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Rinciannya, terdiri atas aliran modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5,07 triliun, di pasar saham Rp1,47 triliun, dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp2,08 triliun,” jelasnya dalam siaran pers, dikutip NTBSatu, Senin, 8 Januari 2024.

Berdasarkan data transaksi dari 1 hingga 4 Januari 2024, total modal asing masuk bersih di pasar SBN mencapai Rp1,79 triliun, di pasar saham Rp2,40 triliun, dan di SRBI Rp2,73 triliun.

Selanjutnya, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 4 Januari 2024 sebesar 75,01 basis poin (bps), meningkat dibandingkan per 29 Desember 2023 yang tercatat sebesar 68,45 bps.

Baca Juga: 5 Orang Ditetapkan Tersangka Pembakaran Pipa SPAM, Begini Peran Masing-masing Pelaku

Dengan antusiasme pemodal asing ini, turut berkolerasi positif terhadap geliat pasar keuangan domestik, salah satunya rupiah. Terbukti, semakin membanjirnya minat investor luar negeri untuk menaruh uangnya di Indonesia, nilai tukar rupiah semakin menguat.

Diketahui, Rupiah di awal perdagangan Senin, 8 Januari 2024 dibuka pada level Rp15.490 per dolar AS, mata uang Garuda terpantau jauh lebih perkasa dibandingkan pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Januari 2024 lalu, yang tercatat Rp15.510 per dolar AS.

Selain itu, pantauan NTBSatu pada data Revinitif, imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun merangkak naik ke posisi 6,7 persen. Demikian juga dengan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun yang meningkat ke level 3,999 persen.

“BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” pungkas Erwin. (STA)

Baca Juga: Didukung Umat Hindu, PDIP Yakin Kursi Kota Mataram Bertambah

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button