Mataram (NTBSatu) – Kebakaran puluhan pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan di Lombok Timur, Kamis, 4 Januari 2023 diatensi Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB.
Asisten Intelijen (Asintel) Kejati NTB, I Wayan Riana mengatakan, pihaknya melalui Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) akan menelusuri penyebab kebakaran 36 pipa tersebut.
“Insiden ini masih kami selidiki penyebabnya melalui tim PPS,” katanya.
Tim PPS kini sedang mencari tahu informasi dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB sebagai penanggung jawab proyek Rp151 miliar tersebut.
“Kami kumpulkan informasi dahulu soal berapa barang yang terbakar di lokasi, kumpulkan data lapangan dahulu,” beber Riana.
Diketahui, salah satu fungsi tim PPS adalah mencegah segala bentuk Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) pada setiap proyek strategis.
Baca Juga: Kisruh SPAM Lombok Timur: Potret Konflik Vertikal Dipicu Perebutan Sumber Daya Air
Sebagai informasi, proyek SPAM di Lombok Timur mendapat dana dari Bank Dunia. Proyek ini masuk dalam pengawalan tim PPS dengan kategori proyek pendukung strategis nasional.
Proyek ini ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Lombok Timur wilayah selatan. Rencannya tuntas pada akhir tahun 2023.
Namun dalam perjalanan pengerjaan, ada gejolak di tengah masyarakat. Mereka menolak pekerjaan proyek tersebut. Akhirnya, pekerjaan berlanjut pada tahun 2024.
Sementara pada Kamis, 4 Januari 2023 pagi sebanyak 36 pipa SPAM dengan ukuran 10 inci terbakar. Dugaan sementara ada oknum yang sengaja membakarnya.
Lokasi kejadian di wilayah Borok Lelet, Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur. (KHN)
Baca Juga: Telan Anggaran Rp200 Juta, Tanggul Riprap Ampenan Rampung
