Selong (NTBSatu) – Indonesia adalah negara yang multi suku dan budaya, pun dengan bahasanya. Menurut Badan Bahasa Kemendikbud RI, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah.
Namun mirisnya, menurut hasil riset Ethnologue, sebanyak 24 bahasa daerah di Tanah Air kehilangan penutur asli di 2023.
24 bahasa daerah yang dinyatakan kehilangan penutur aslinya berasal dari tujuh provinsi, salah satunya dari Provinsi NTB, yaitu Bahasa Tambora.
Berita Terkini:
- Survei PRESiSI: Elektabilitas Najmul – Kus Jauh Tinggalkan Dua Pesaingnya
- Survei SPIN: Elektabilitas Muchsin Effendi – Junaidi Arif Lewati Najmul – Kus di Pilkada Lombok Utara
- Enam Ekor Sapi Warga di Bima Tersambar Petir, Kerugian Capai Rp30 Juta
- Pengamat Prediksi AQUR akan Menang di Pilkada Kota Mataram
Berikut daftar bahasa daerah yang punah menurut laporan Ethnologue pada tahun 2023:
Provinsi Maluku
- Hoti
- Hukumina
- Hulung
- Kamarian
- Kayeli
- Loun
- Moksela
- Naka’ela
- Nila
- Nusa Laut
- Serua
- Te’un
Provinsi Papua
- Awere
- Mapia
- Onin Pidgin
- Saponi
- Tandia
Provinsi Papua Barat
- Duriankere
- Dusner
- Lha Pidgin
Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Tambora
Provinsi Sulawesi Utara
- Ponosakan
Provinsi Jawa Tengah
- Javindo
Provinsi Maluku Utata
- Ternateno
Itulah daftar bahasa yang dilaporkan kehilangan penutur asli pada 2023. Pada satu sisi, generasi muda dilaporkan lebih antusias belajar bahasa luar, seperti Inggris dan Korea.
Pernyataan itu didasari dengan jumlah pengguna Duolingo untuk belajar Bahasa Asing di Indonesia telah naik enam kali lipat dalam tiga tahun terakhir. (MKR)