Mataram (NTBSatu) – Ketua DPD Golkar NTB Mohan Roliskana merespons positif adanya sejumlah pihak yang memasangkan dirinya dengan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Dr. Lalu Muhammad Iqbal. Banyak kalangan dan tokoh-tokoh menjagokan pasangan Mohan-Iqbal maju dalam kontestasi Pilgub NTB mendatang.
“Saya akan responnya positif, teman-teman yang mewacanakan itu,” ujar Wali Kota Mataram itu kepada awak media Selasa, 2 Januari 2024 seusai memantau pembangunan Teras Udayana.
Lebih dari itu, Mohan mengaku, keikutsertaannya di Pilgub NTB nanti telah dikuatkan dengan dikeluarkannya keputusan dari DPP Golkar yakni memandatkannya untuk berlaga di Pilgub NTB 2024 nanti.
“Saya ada surat tugas yang diterima dari DPP, untuk ber kontestasi nanti di Pilgub,” ucapnya.
Kendati begitu, ia tak ingin gegabah dalam menentukan sikap politik kedepannya. Baginya salah satu variabel terpenting dalam mengambil keputusan politik ada pada hasil Pemilu Februari nanti.
Berita Terkini:
- Ustaz Abdul Somad Sempat Terjebak di Kerusuhan Lapas Narkotika Sumatera Selatan
- Aliansi Paguyuban Gelar Aksi Simbolik di Depan Polda NTB, Menduga Kematian Brigadir Nurhadi Campur Tangan Atasan
- 38 Delegasi dari 28 Negara Jajaki Kuliner – Pariwisata NTB
- Hindari Praktik Percaloan, DPRD NTB Usulkan Seleksi Terbuka Kepala SMA dan SMK
“Memang juga kita harus melihat, produk dari Pemilu, karena itu menjadi satu hal yang sangat penting, untuk melihat kekuatan partai dan peluang kita lah,” terangnya.
Kembali pada soal Mohan-Iqbal, ia tak menampik keinginan publik, akan tetapi, perlu dipikirkan dahulu serta mempertimbangkannya secara matang.
“Jadi kalau misalnya ada harapan-harapan seperti itu ya, saya harus tetap membuka diri, dan mempertimbangkan,” tegasnya.
Mengenai potensi itu, hal yang wajar baginya, berkaca pada dinamika politik yang semakin dinamis. Apapun keinginan publik, harus diakomodir.
“Politik harus dinamis, nggak bisa juga kita terlalu mengkonstruksikan apa-apa itu terlalu saklek,” kilahnya.
“Cuman kita kan tetap melihat dinamika yang berkembang juga, kan itu variabel yang menentukan dalam mengambil keputusan-keputusan politik besok,” sambungnya. (ADH)