Mataram (NTBSatu) – Malam pergantian tahun baru tinggal menghitung hari. Polda NTB diminta memberi jaminan keamanan dengan pengamanan ekstra agar daerah tetap kondusif.
Atas dasar itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram (BEM FH Unram) mendesak Kapolda NTB, Irjen Polisi Drs. Raden Umar Farouq, SH., M.Hum., untuk segera bergerak cepat melaksanakan proses pengamanan pergantian tahun baru.
“Saya tekankan bahwa Kapolda NTB untuk segera bergerak cepat dan tidak menunda-nunda proses pengamanan pergantian tahun baru dengan berbagai macam langkah strategis. Agar bisa memberikan rasa aman bagi seluruh warga, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten sampai tingkat kota,” tegas Ketua BEM FH Unram 2024-2025, Aris Munandar, Kamis, 28 Desember 2023.
Aris juga meminta Kapolda NTB untuk segera mengeluarkan pemberitahuan resmi menjelang tahun baru dan memastikan semua tempat hiburan yang legal maupun ilegal ditutup.
“Penutupan tempat hiburan menjelang tahun baru ini didasarkan pada prinsip ilmiah keamanan publik. Langkah tersebut harus diambil untuk mengurangi potensi kerumunan massa dan meminimalkan risiko gangguan ketertiban yang dapat timbul pada perayaan tahun baru,” jelas Aris.
“Proses pengamanan dipercepat dengan mengimplementasikan strategi keamanan yang didasarkan pada analisis risiko dan penilaian kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga : NTB Diguyur Rp1,12 Triliun Dana Desa Jelang Akhir Tahun
Dengan demikian, kata Aris, upaya tersebut dapat memastikan bahwa pergantian tahun baru bisa dihadapi dengan kesiapan maksimal, sehingga menciptakan suasana aman dan damai bagi seluruh warga.
“Rasa aman dan ketertiban menjadi harapan besar masyarakat supaya terjamin keharmonisan di lingkungan hidup. Himbauan juga diberikan untuk mempercepat proses pengamanan serta memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat menikmati pergantian tahun baru dalam suasana damai,” ujarnya.
Pihaknya pun memberikan rekomendasi berbagai langkah cepat yang dapat dilakukan Polda NTB dalam rangka pengamanan tahun baru. Mulai dari penutupan tempat hiburan, dengan tujuan mengurangi kerumunan massa dan potensi konflik yang dapat muncul di tempat-tempat tersebut.
Kemudian, peningkatan patroli dan pengamanan dengan penambahan personel keamanan. Patroli di lokasi-lokasi strategis guna mencegah potensi tindak kriminal.
Lalu, sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar mematuhi aturan dan menjaga ketertiban selama perayaan tahun baru. Memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan bersama.
Serta, melakukan kolaborasi dengan pihak terkait, termasuk instansi pemerintah, kepolisian, dan pihak swasta, untuk optimalisasi pengamanan dan penanganan potensi keadaan darurat.
“Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang aman, damai, dan terkendali saat pergantian tahun baru,” pungkas Aris. (JEF)
