Lombok Timur (NTBSatu) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan ) Kabupaten Lombok Timur kembali menggencarkan vaksinasi tahap empat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Vaksinasi itu diberikan kepada sapi ternak yang tersebar di 21 kecamatan di Lombok Timur. Hal itu guna mencegah berulangnya PMK di Lombok Timur.
Kepala Disnakkeswan Lombok Timur, Masyhur, mengatakan saat ini Lombok Timur sudah terbebas dari PMK, tetapi vaksinasi tahap lanjut terus dilakukan untuk mengoptimalkan daya tahan ternak terhadap penyakit.
“Saat ini kita sudah terbebas dari PMK. Meskipun bebas, kita terus menggalakkan vaksinasi,” kata Masyhur, Selasa, 26 Maret 2024.
Ia menyebut, beberapa bulan lalu sejumlah ternak dilaporkan terindikasi mengidap PMK di wilayah Labuhan Haji. Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya pun negatif PMK.
Berita Terkini:
- Imbas Perampingan OPD, Sejumlah Pejabat Pemprov NTB Dipastikan Kehilangan Jabatan
- Interpelasi DAK 2024 Akhirnya Masuk Paripurna, Selanjutnya Tergantung Fraksi
- Kesulitan Intervensi Ponpes Bermasalah, Kanwil Kemenag NTB Dorong Aparat Proses Hukum
- Lantik 83 PPIH Embarkasi Lombok, Wakil Gubernur Apresiasi Pelayanan Haji di NTB
“Sapi ternak yang sakit itu ternyata dikarenakan faktor cuaca saat ini yang tidak menentu,” ungkap Masyhur.
Melalui kasus tersebut, pihaknya pun meminta kepada peternak untuk berhati-hati dengan kondisi cuaca saat ini. Kebersihan kandang dan pakan ternak harus benar-benar diperhatikan, termasuk perawatan dengan suntik sehat dan vaksin bagi ternak.
“Kami sudah meminta kepada semua dokter hewan untuk turun memantau keadaan sapi ternak. Supaya ketika ada permasalahan yang terjadi bisa langsung ditindak lanjuti,” ucapnya.
Ia membeberkan, untuk mengantisipasi penyakit, mobilitas hewan ternak dari luar pulau seperti Sumbawa saat ini masih ditahan untuk masuk ke Lombok Timur. Karena kebutuhan sapi ternak di daerah masih tercukupi.
Bahkan Lombok Timur disebut menjadi penyuplai kebutuhan sapi ternak di Kota Mataram dengan jumlah 160 ekor per bulan. Dengan begitu, kata Masyhur, tingkat kerawanan munculnya PMK sangatlah minim. (MKR)