Selong (NTBSatu) – “Sudah jatuh, tertimpa tangga pula.” Mungkin itu pribahasa yang tepat menggambarkan nasib pilu yang sedang dirasakan pegawai honorer Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur saat ini.
Pasalnya, para pegawai honorer tersebut belum menerima gaji selama lima bulan terakhir. Hal itu pun dibenarkan Kepala Dikbud Lombok Timur, Izzuddin.
“Iya, (nunggak) lima bulan,” kata Izzuddin, Senin, 11 Desember 2023.
Lalu menjelang pembayaran, Izzuddin bahkan membuat kebijakan untuk memotong gaji 2.000 lebih pegawai honorer sebesar Rp150.000 per orang.
Para pegawai honorer yang sebelumnya bergaji Rp400.000 hingga Rp650.000 per bulan kini masing-masing harus dikurangi sebesar Rp150.000 per bulannya.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
Namun Izzuddin enggan untuk menyebut kebijakan yang ia ambil sebagai “pemotongan gaji”. Melainkan “penyesuaian anggaran”.
“Ini penyesuaian dengan sisa anggaran honorer yang ada. Kalau gajinya kita kurangi untuk membayar yang lain, itu baru namanya pemotongan,” ucapnya.
Ia mengatakan, anggaran untuk pegawai honorer di Dikbud Lombok Timur sebesar Rp3,8 miliar, sehingga tidak cukup untuk menggaji honorer sesuai ketentuan awal. (MKR)