20 Siswa SD Keracunan, Dikbud Lombok Timur Minta Perketat Jajanan Siswa
Selong (NTBSatu) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur meminta sekolah beserta jajaran memperketat pengawasan terhadap jajanan yang diperjualbelikan di sekolah. Permintaan ini muncul setelah 20 siswa SDN 3 Ketapang Raya mengalami keracunan pada 17 Januari 2024 lalu.
Sekretaris Dikbud Lombok Timur, Yulian Ugi Listianto, mengklaim telah melakukan atensi bersama semua UPT Dikbud di Lombok Timur terkait kasus tersebut.
Yulian menyebut, pihaknya tengah menyusun surat edaran kepada semua sekolah untuk mengawasi jajanan yang ada di sekitar sekolah, terlebih pada jajanan kaki lima.
“Terkait surat edaran, kita sedang koordinasi dengan Dikes terkait konsepnya,” kata Yulian, Sabtu, 20 Januari 2024.
Kasus keracunan serupa juga pernah terjadi sebelumnya di Lombok Timur. Dengan adanya kasus berulang tersebut, ia berharap sekolah tak sembarangan memberikan izin berjualan kepada setiap pedagang jajanan di lingkungan sekolah.
Berita Terkini:
- Pendapatan Daerah NTB 2025 Tembus Rp6,2 Triliun
- Polres Lobar Amankan Pria Spesialis Pencuri Motor, Modus Jatuhkan Sajadah
- Trauma Healing Lewat Permainan Edukatif, Tim Medis Ummat Hadirkan Edukasi PHBS dan Kesehatan Reproduksi Bagi Ibu dan Anak Terdampak Banjir Aceh Tamiang
- Darurat Sampah, Limbah MBG di Kota Mataram Belum Tertangani Optimal
“Tapi kita tidak mau juga frontal terhadap para pedagang ini. Kita tidak ingin para pedang ini merasa mata pencaharian mereka dihilangkan,” ucapnya.
Sementara, 20 siswa yang sebelumnya keracunan abon ikan tongkol kini sudah dalam keadaan membaik. Para siswa tersebut sudah mulai masuk sekolah seperti semula. (MKR)



